Hari ini gue pamit meninggalkan Jeju. Ssaem gue gak bisa nganter ke airport berhubung beliau harus ngajar pagi. Gue dan temen dianterin ke halte bus yang ke airport. Mereka berdua nungguin sampai gue naik bus. Bus ini sama kayak bus yang di Seoul, ongkosnya bisa dibayar pakai T-Money. Sebelum gue naik, lagi-lagi gue keduluan Ssaem gue. Beliau bayarin ongkos kita bertiga ke Pak Sopir dan nitipin kita bertiga. Gue pun pamit dan tentunya gak lupa ngucapin terima kasih banyak. It was a great time banget lah pokoknya di Jeju.
Day 5 - Gimhae Intl Airport - Busan
As always, hal yang pertama yang gue lakukan setelah mendarat adalah ke toilet. Hahaha. Abis menerima panggilan alam ini, gue pun melanjutkan perjalanan. Untuk menuju pusat kota, cukup naik kereta dari airport. Kereta di Gimhae berbeda dengan Incheon dan Gimpo. Disini keretanya berupa light rail. Jadi letaknya bukan di basement tapi di atas.
Diambil dari Airport Light Rail Station |
Dari stasiun Gimhae Airport ini, gue menuju Sasang St. Karena di Busan cuma One Day Trip, jadi untuk lebih hemat, gue beli One Day Pass yang bisa dipakai unlimited untuk naik subway. One Day Pass ini gak ada di Gimhae Airport St. Mungkin karena stasiunnya bukan stasiun subway. Gue beli One Day Passnya di Sasang St. Harganya 4500 KRW.
Ticket Machine |
Mesin ini cuma menerima pecahan 1000 dan koin 500 KRW.
Fyi, T-money masih bisa digunakan untuk naik subway. Cuma kalau hanya seharian di Busan, gue saranin sih beli One Day Pass. Di Busan tempat wisatanya lumayan jauh-jauh jadi bakalan sering naik subway. Bisa bangkrut ntar kalau pakai T-Money, sekali jalan 1300 KRW.
Berhubung temen gue bawaanya banyak, terpaksalah harus nitipin barang disini. Seperti halnya loker-loker di stasiun subway yang di Seoul, di Busan juga semuanya machine-based, gak ada yang manual. Emang ketje ya Korea.
First Destination adalah Haeundae Beach.
Day 5 - Haeundae Beach (해운대 해수욕장)
How to get there:
Get off at Haeundae St Exit 5
Hiks lagi-lagi itin gak berjalan sesuai planning. Emang bener lah pokoknya harus pergi dengan temen yang cocok. Kalau gak, mending pergi sendiri. Waktu itu emang agak panas sih dan hmm well ada yang laper trus nyaranin kalo ntar sore aja ke pantai gimana. Huuuft terpaksa demi harus menenggang temen (padahal status mereka cuma ngikut lho -.-) jadinya terpaksa gue harus merelakan destinasi ini. Apalah artinya ke Busan tanpa ke Haeundae. *sabaaaaaar sabaaar*
Berarti emang disuruh balik kesana lagi. Masih banyak yang harus dikunjungi.
Padahal impian gue mau lihat ini. Cr: hubpages.com |
Mari lanjut ke destinasi berikutnya.
Day 5 - Haedong Yonggungsa (해동 용궁사)
How to get there:
Dari St. Haeundae naik bus 181. Turun di 용궁사 (Yonggungsa)
Bus fare: tap pakai T-Money
Note: Jangan lupa pencet bell sebelum turun (Bus hanya berhenti either kita mencet bel atau ada penumpang yang mau naik di halte tersebut)
Dari halte, jalannya lumayan jauh dan agak nanjak.
Bus fare: tap pakai T-Money
Note: Jangan lupa pencet bell sebelum turun (Bus hanya berhenti either kita mencet bel atau ada penumpang yang mau naik di halte tersebut)
Dari halte, jalannya lumayan jauh dan agak nanjak.
Teman-teman gak usah takut nyasar. Tinggal ikuti keramaian, pasti nanti akan ketemu Kuil Yonggungsa-nya. Di kuil ini selalu rame, baik itu turis international, turis lokal, ataupun para penduduk yang memang dateng untuk beribadah. Di sepanjang jalan menuju kuil ini, banyak pedagang kaki lima yang jual souvenir, makanan, dan minuman.
Nah ini dia kuil Haedong Yonggungsa yang terkenal itu;
Next destination: Gamcheon Culture Village
Day 5 - Gamcheon Culture Village (감천문화마을)
How to get there:
Dari Haedong Yonggungsa, balik menuju St. Haeundae dengan bus 181
Naik subway dan get off at St.Toseong Exit 6.
Walk straight and turn right (route in teal colour). Take note of the small bus station board in front of the Pusan National University Hospital building (Block C, Cancer Centre, aka the PNU Cancer Centre).
Then take Bus 1-1 / 2 / 2-2
Halte bus ada di depan bangunan ini:
Seperti biasa, sebelum turun dari bus jangan lupa pencet bel. Untuk menuju Gamcheon Culture Village ini, turun di halte Gamcheon Elementary School.
Fyi, Gamcheon itu sebenernya perkampungan terbuka tapi punya post-post yang tentunya jadi salah satu keistimewaan tempat wisata ini. Biasanya di setiap post, para pengunjung bakal dapet stamp. Post-post tersebut tutup jam 17:00. Tragis banget gue nyampe sana jam 17.05. Untung banget nemu cafe yang ada rooftopnya. Jadinya gue foto-foto dari rooftop tersebut biar view santorini ala-alanya tetep dapet.
Jadi ceritanya gue mampir ke cafe tersebut sengaja buat nanya apakah boleh numpang foto di rooftopnya kalau kita order sesuatu. Pemilik cafenya pun dengan ramah mempersilahkan gue dan teman-teman untuk naik ke rooftoop sambil menunggu makanan datang. Eonni-eonninya baik banget. Hmm sebenernya udah ajumma sih, biar dia seneng gue panggil eonni. Hahaha. Trus mungkin karena gue ngomong dalam bahasa mereka kali ya, jadi pelayanannya super duper ramah banget.
Memang ya buat dapetin sesuatu, butuh perjuangan yang luar biasa. Akhirnya walaupun post-post di Gamcheon Village ini udah tutup, gue tetep dapet view yang bagus buat diabadikan.
Berhubung hari udah semakin sore, gue pun memutuskan untuk melanjutkan perjalanan. Kita pamit sama Si Eonni pemilik cafe. Mereka sempet nahan biar gak pulang dulu, trus gue bilang perjalanan kita masih jauh dan mereka pun maklum. Kalau gue liat, mereka antusias banget pingin ngobrol lama. Eonninya sempet nanya kenapa gue bisa lancar dan ngerti bahasa korea. Gue bilang aja karena dari dulu gue demen drama jadinya ada motivasi buat belajar bahasa korea karena pengen nonton tanpa sub.
Sebelum bener-bener balik, sempet foto dulu sama Si Eonni.
Naik subway dan get off at St.Toseong Exit 6.
Walk straight and turn right (route in teal colour). Take note of the small bus station board in front of the Pusan National University Hospital building (Block C, Cancer Centre, aka the PNU Cancer Centre).
Then take Bus 1-1 / 2 / 2-2
Halte bus ada di depan bangunan ini:
Seperti biasa, sebelum turun dari bus jangan lupa pencet bel. Untuk menuju Gamcheon Culture Village ini, turun di halte Gamcheon Elementary School.
Fyi, Gamcheon itu sebenernya perkampungan terbuka tapi punya post-post yang tentunya jadi salah satu keistimewaan tempat wisata ini. Biasanya di setiap post, para pengunjung bakal dapet stamp. Post-post tersebut tutup jam 17:00. Tragis banget gue nyampe sana jam 17.05. Untung banget nemu cafe yang ada rooftopnya. Jadinya gue foto-foto dari rooftop tersebut biar view santorini ala-alanya tetep dapet.
Jadi ceritanya gue mampir ke cafe tersebut sengaja buat nanya apakah boleh numpang foto di rooftopnya kalau kita order sesuatu. Pemilik cafenya pun dengan ramah mempersilahkan gue dan teman-teman untuk naik ke rooftoop sambil menunggu makanan datang. Eonni-eonninya baik banget. Hmm sebenernya udah ajumma sih, biar dia seneng gue panggil eonni. Hahaha. Trus mungkin karena gue ngomong dalam bahasa mereka kali ya, jadi pelayanannya super duper ramah banget.
Memang ya buat dapetin sesuatu, butuh perjuangan yang luar biasa. Akhirnya walaupun post-post di Gamcheon Village ini udah tutup, gue tetep dapet view yang bagus buat diabadikan.
Berhubung hari udah semakin sore, gue pun memutuskan untuk melanjutkan perjalanan. Kita pamit sama Si Eonni pemilik cafe. Mereka sempet nahan biar gak pulang dulu, trus gue bilang perjalanan kita masih jauh dan mereka pun maklum. Kalau gue liat, mereka antusias banget pingin ngobrol lama. Eonninya sempet nanya kenapa gue bisa lancar dan ngerti bahasa korea. Gue bilang aja karena dari dulu gue demen drama jadinya ada motivasi buat belajar bahasa korea karena pengen nonton tanpa sub.
Sebelum bener-bener balik, sempet foto dulu sama Si Eonni.
Thanks banget ya Eonni~ Salut sama keramahan warga Busan.
Day 5 - Jagalchi Market (자갈치 시장)
How to get there:
Dari halte Gamcheon Culture Village, Naik Bus 1-1 / 2 / 2-2 (arah balik).
Turun di Jagalchi Market, jangan lupa pencet bell sebelum turun. ^.^
Jagalchi merupakan pasar ikan / pasar seafood terbesar di Busan. Surga banget buat pecinta seafood. Gue kesini cuma mampir buat makan malam.
Turun di Jagalchi Market, jangan lupa pencet bell sebelum turun. ^.^
Jagalchi merupakan pasar ikan / pasar seafood terbesar di Busan. Surga banget buat pecinta seafood. Gue kesini cuma mampir buat makan malam.
Akhirnya disini juga gue bisa makan tteokpokki dengan tenang karna tempat ini jual tteokpokki tanpa soondae (Blood Sausage) dan teman-temannya.
Berhubung salah satu dari temen gue besoknya harus kembali ke Jakarta, ditambah lagi morning flight, jadi terpaksa harus balik cepet dari Busan agar bisa sampe Subuh di Seoul. Perjalanan dari Busan menuju Seoul memakan waktu 4,5 jam. That's why, harus naik bus jam 10an biar nyampenya dini hari.
Trus ya, tadi kan barang-barang dititipin di Sasang Station, jadilah harus mampir lagi kesana demi ngambil barang. Jarak Jagalchi ini ke Sasang cukup jauh. 1 jam-an kalo naik subway dan dari Sasang ke Terminal Bus juga 1 jam-an. *sigh*
Padahal gue udah berabad-abad bikin itin dengan sempurna biar gak bolak-balik kayak gini. Dari Jagalchi harusnya cuma 30 menit ke terminal. Trus gue juga gak harus balik cepet gini karena belom bakal balik ke Jakarta. Harusnya masih ada lagi yang bisa gue jelajahi. Busan Tower, Yongdusan Park, BIFF, belom lagi Gwangalli beach.
Emang harus kesini lagi tampaknya. Semoga taun depan lah ya. Dari Jepang mampir Korea.
Day 5 - Terminal Bus Nopo (부산종합터미널)
How to get there:
Naik subway Line 1, turun di Nopo St.
Pas turun ikutin aja petunjuk arah.
Stasiun ini langsung terintegrasi dengan Terminal Bus
Pas turun ikutin aja petunjuk arah.
Stasiun ini langsung terintegrasi dengan Terminal Bus
Terminal disini sangat amat jauh berbeda dengan terminal bus kita. Hahaha. Terminalnya semacam mini airport. Buat naik bus aja pakai gate-gate segala. Gue bertiga tadinya santai-santai aja. Pukul 10.20 baru turun nyariin busnya. Eh taunya gatenya lumayan panjang dan sempet lari-lari buat nyari gate 15 (Gate tujuan Seoul). Setelah drama lari-larian akhirnya gatenya ketemu juga. Abis nemu gate, trus pusing nyari busnya. Setelah ketemu langsung naik bus. Tiket tinggal tunjukin ke Pak Sopir. Nanti dia bakal men-scan tiket kita. You know? gue bertiga bener-bener naik busnya di last minute banget. Baru aja mendaratkan pantat di seat-nya dan busnya pun jalan. Gue lihat jam. Gila bener-bener super on-time parah. 10.30 teng teng langsung cus tanpa babibu.
Mobilnya nyaman banget. Even seat-nya lebih kece dari garuda economy class. Hahaha
Seat-nya bisa disetel nyaris 180 derajat. Trus juga ada tempat kaki. Jadi bisa tidur dengan nyenyak
Selama perjalanan menuju Seoul, mobil akan berhenti di rest area. Berhubung gue tidur aja selama di bus, jadi gak tau busnya berhenti berapa kali. Yang gue sadar cuma sekali berhenti di daerah Gumi (Kyeongsangbuk Province), tapi gue gak turun cuma nunggu di bus. Pas next stop, gue kebangun lagi. Gue pikir itu another rest area eh taunya udah disuruh turun aja sama Pak Sopir. Hahahha saking nyenyaknya tidur.
Alhamdulillah udah sampai lagi dengan selamat di ibukota.
No comments:
Post a Comment