Bepergian ke
suatu tempat tentunya tak luput dari berbagai macam persiapan. Apalagi kalau
kita perginya ke negara lain. Pastinya persiapan yang diperlukan lebih banyak
ketimbang hanya menjelajah di dalam degeri. Apalagi gue yang memang tipikal
orang yang gak bisa pergi spontan atau mendadak gitu aja. Planning menurut gue
adalah sesuatu yang berada di peringkat paling atas. Semua harus direncanakan
dengan matang biar organized dan terarah.
Disini gue akan
sharing tentang hal-hal yang gue siapin sebelum berangkat ke Korea.
Tiket PP
Tiket
pesawat, gue beli setahun (persisnya sih 7 bulan) sebelumnya. Gue hunting tiket
Jakarta - Seoul PP pada saat Garuda Travel Fair (GATF) September 2015.
Alhamdulillah karena ejeki lantjar, duit tabungan udah cukup dan memang udah
berniat ke Korea di tahun 2016, gue pun memantapkan diri untuk hunting tiket di
GATF. Gue memang udah lama mengincar tiket promo GA ke Korea. Kurang lengkap
rasanya kalau ke Korea ga naik maskapai full service. Bukannya sombong tapi
berdasarkan pengalaman ke Hong Kong naik AA, kayaknya gue ga bakal kuat naik AA
juga ke Korea. Ke Hong Kong yang 5 jam aja udah lemes, karena space antar
seatnya sempit, ga ada hiburan, dan kelaperan juga sih di pesawatnya. Trus juga
harus transit di Kuala Lumpur. Apalagi ke Korea yang ngabisin waktu 7 jam-an di
pesawat. Tak sanggup rasanya. That's why gue mutusin kalau perjalanan jauh
mending gue milih full service airlines. Suka banyak promo juga kok. Biar
impian juga makin berasa nyata.
Tiket yang gue
dapat seharga 5 Juta PP. Seharusnya bisa cash back kalau bayar pakai CC BNI.
Berhubung ga punya, jadi dapetlah harga segitu. Gue belinya di hari pertama
GATF (Jumat pulang kantor). Untung masih dapet harga Happy Hours (batasnya
pukul 20.00 WIB).
Beli tiket di
GATF juga tak semudah yang dibayangkan. Tiket yang gue dapet tidak sesuai
dengan rencana seharusnya. Awalnya berencana 28 April - 8 Mei (10 hari).
Kebetulan juga di range tersebut ada long weekend jadi bisa menghemat jatah
cuti. Ternyata memang ga berjodoh dengan tanggal tersebut. Gue udah
keliling-keliling ke banyak stand tapi tiket yang masih harga promo either
pergi doang atau pulang doang. Pada akhirnya gue random ngasih tanggal dengan
range 7 hari dan ternyata dapeeeeeet. Yeaaaaaaaaay~ Saking girangnya ga mikir
dua kali. Langsung beli. Bodo amat ga ada temen pergi kesana. Sendirian pun gue
jabanin.
Pas udah dapet
tiketnya, gue masih berasa mimpi. Tiket CGK-ICN udah ditangan. Selangkah lebih
dekat menuju impian.
Booking Hostel / Guest House
Nah ini adalah
hal selanjutnya yang gue siapin. Selama 7 bulan dari abis beli tiket sampai
semingguan sebelum D-Day, gue sibuk nongkrong di Booking.com. Yuhuu~ nyari
Hostel yang murah, bagus, bersih, strategis dan subway access. Gue beberapa
kali gonta-ganti booking penginapan. Akhirnya hati gue berlabuh di Patio
59 Hongdae 2nd Branch. Gue dapet harga private twin room 7D6N per orangnya
sekitar Rp 1.250.000.
Lokasi sangat
strategis, di daerah Yeonnam-Dong, Hongdae, Seoul. Dari Incheon airport cuma 45
menit dan dari Gimpo airport sekitar 30 menit. Trus juga ga perlu transit naik
AREX dari airport.
Bentukan
kamarnya kayak apartment studio. Di dalam kamar juga super lengkap, dari kulkas
sampai mesin cuci.
Twin Room Patio 59 Hongdae 2nd Branch |
Kalau ditanya
seberapa ingin gue rekomendasiin hostel ini ke orang lain, jawabannya adalah sangat
ingin. 5 out of 5 star.
Itinerary
Sejujurnya ini
adalah hal yang pertama yang gue siapin. Bahkan jauh sebelum beli tiket. Memang
sih keliatannya gila. Udah sering juga kok dibilangin gila gegara belum punya
tiket tapi itinerary udah mateng bahkan sampe udah hapal medan perangnya.
Hahaha. Ya karena menurut gue, dengan itin kita bisa bikin petualangan lebih
efektif dan efisien. Bayangin aja kalau spontan. Sampai di airport belum tau
mau kemana, trus nyari tau dulu gimana-gimananya, kan jadi buang-buang waktu. Naaah~
dengan itin, semuanya bisa jadi terarah.
Untuk
menghasilkan itinerary yang matang, tentunya gue harus googling sana googling
sini. Itinerary yang gue susun juga tak luput dari bantuan secara tak langsung
temen-temen travel blogger. Nah ini juga salah satu motivasi gue bikin travel
blog ini. Biar gue juga bisa membantu temen-temen lain yang mau berpetualang
sendiri ke tempat yang udah pernah gue jelajahi. At least, postingan gue bisa
memberikan gambaran gimana situasi di sana.
Real itinerary
South Korea (Seoul, Nami, Jeju, Busan) 7D6N versi gue bisa didonlot via link di
bawah ini:
Real Itinerary 7D6N Seoul - Nami - Jeju - Busan
In case yang di atas ga bisa didownload:
Mirror Link
In case yang di atas ga bisa didownload:
Mirror Link
Visa
Kalau denger kata Visa rasanya jadi lemes, karena banyak yang harus
diurus. Apalagi yang namanya Visa Korea. Galaunya minta ampun. Banyak yang
bilang dapetnya susah. Suka ditolak sama Kedubes Korea tapi alesan penolakan ga
dijelasin. Ini juga yang bikin planning gue ke Korea mundur berkali-kali.
Sampai gue sadar, kalau gue ga nyoba, ya kapan gue bakal ke Koreanya.
Siapa tau aja sebenernya urusannya ga sesusah yang dibayangin. Ya kan?
Tiket udah di tangan, kalau Visa approved, berarti gue tinggal nunggu
D-Day buat ke Korea. Ibaratnya tinggal menghitung hari dah. :")
Berhubung gue berangkat 20 April, jadi maksimal
kalau bisa gue udah dapet tourist Visa di pertengahan Maret. Idealnya urus Visa
Korea 1,5 bulan sebelum keberangkatan. Jadi gue urus tanggal 4 Maret karena
proses pengurusan Visa sekitar 4-5 hari Kerja. Gue urus yang Single Visa
(berlaku 90 hari). Untuk lebih jelasnya bisa klik postingan gue di bawah ini:
Intinya sih jangan males untuk mengurus dan melengkapi dokumen persyaratan.
Lampirkan juga dokumen-dokumen pendukung. Gue juga melampirkan Itin di saat
mengurus Visa untuk meyakinkan Konsuler Kedubesnya bahwa gue kesana bener-bener
mau liburan dan udah ada planning yang jelas. Itin yang gue lampirkan berbeda
dengan itin yang sebenarnya. Jadi, gue bikin dummy itin yang cuma
memperlihatkan kalau gue main disekitaran Seoul aja. Budgetnya juga dibikin
seminimal mungkin agar sesuai dan tercover dengan tabungan yang ada.
Dummy itin bisa didownload di sini
Kupon Diskon
Ini nih salah satu hal yang juga harus disiapin. Hahahah anaknya Modis
alias Modal Diskon. Kan lumayan bisa menghemat budget selama di sana.
Tinggal print dan bawa kuponnya ke TKP. Kupon juga berlaku untuk 1 orang. Jadi kalau ada beberapa orang, tinggal print sesuai jumlah anggota aja.
Internet
Ga perlu pusing mikirin Internet selama di Korea. Wifi ada dimana-mana.
Iya sih banyak yang di-password-in, tapi juga banyak yang public kok. Selama di
sana, well selain di hostel ya, gue cuma ngandelin Wifi yang ada. Buktinya gue
masih bisa eksis di path dan instagram tanpa beli Sim Card.
Dari awal memang ga berniat untuk beli Sim Card. Karena gue yakin negara maju pasti banyak public Wifi nya. Lagian gue kesana juga ga berniat mau ngenet. Kalau misalnya ga dapet Wifi yaudah gapaa, ga bakal mengurangi esensi jalan-jalannya. Maish ada Wifi hostel kalau mau ngepost sesuatu di Medsos.
Namun, jikalau temen-temen memang ingin selalu stay connect, bisa beli
akun Wifi di Convenient Store (kayak 711, CU, GS25) atau juga bisa menyewa Wifi
Egg (semacam Bolt-nya kita).
Untuk penyewaan Wifi Egg, bisa langsung datang ke Counter SK di Airport.
Fyi, SK merupakan salah satu provider dengan sinyal paling kuat dan coverage
areanya juga luas sampai ke Jeju. Di Incheon Airport, counter ini bisa diemukan
di arrival Hall setelah melewati imigrasi dan bagage claim. Selain di Incheon,
counter SK juga ada di Gimpo, Jeju, dan Gimhae Aiport (Busan). Peminjaman Wifi
Egg membutuhkan deposit sebesar 200.000 KRW (sekitar Rp 2 Juta) atau bisa tanpa
deposit namun harus menggunakan Credit Card. Harga sewa: 8000/day (3000 untuk
sewa rooter & 5000 untuk unlimited data). Kadang suka ada kupon diskon
untuk penyewaan Wifi Egg ini. Free untuk router, jadi cuma perlu bayar untuk
paket datanya saja. Jangan lupa cek di link yang gue kasih di atas. Oya, Wifi
Egg ini bisa digunakan untuk maksimal 5 devices. Untuk pengembaliannya tidak
harus di tempat yang sama. Misalnya: peminjaman di Incheon, boleh dikembalikan
di Jeju Airport.
Untuk detail operational hours dan lokasinya, sila di cek melalui link
di bawah ini:
SK Center |
Sedangkan bagi yang ingin membeli akun Olleh Wifi, tinggal datang ke
convenient store yang ada. Bisa di CU, GS25, ataupun 711.
Cr: Olleh |
Harga untuk yang One Day (24 hours) : 3.300 KRW
Cara belinya, tinggal bilang ke kasirnya: "Olleh
Waipai iyongkwon ilkwon (for 1 day) juseyo"
Harga untuk yang 4 Days (4x24 hours) : 9.900 KRW
Cara belinya juga sama, tinggal bilang ke kasirnya:
"Olleh Waipai iyongkwon sailkwon (for 4 day) juseyo"
As long as ada Olleh Wifi (yang ada gemboknya),
tinggal masukin pin kita, tetep bisa stay connect deh.
Note: Pas di Jeju, agak jarang sih nemu Olleh Wifi.
Justru malah gue sering nemu public wifi. Gretong. Hihihihi
Reservasi Tiket Antar Kota/Provinsi
Terminal Bus Nopo - Busan. Cr: happydalki |
Pada awalnya, gue berencana naik kapal
menuju Jeju. Biar berasa gitu petualangannya. Hahaha ternyata memakan waktu 13
jam brooo dan harganya 11 12 sama pesawat, ya gue pilih pesawat lah ya. Cuma 1
jam nyampe.
Dari
Seoul ke Jeju, dan Jeju ke Busan, gue naik Eastar Jet. Tiket gue pesen online
via webnya. Lumayan dapet harga weekend yang ga terlalu mahal. Total sekitaran
700rb untuk 2 destinasi tersebut. Sebenernya gue sebelumnya dapet promo Jeju
Air (Ke Jeju 200an, Ke Busannya 200an juga), tapi ga jadi beli berhubung Visa
belum keluar. Soalnya maskapai Korea ga bisa dibooking doang. Booking dan
pembayaran harus dilakukan di saat yang bersamaan.
Biar
lebih informatif, cara booking udah gue rangkum dalam satu postingan
tersendiri.
Untuk
booking tiket maskapai luar negri tidak bisa menggunakan Debit Card kita. Harus
menggunakan Credit Card. Untung banget gue udah punya CC. Berkat drama nyaris
terperangkap di perbatasan Hong Kong & Shenzhen (Mainland China). Hahaha
ntar bakal gue share di postingan edisi Hong Kong-Hong Kong-an.
Nah,
trus pasti temen-temen bertanya-tanya doooong~ Dari Busan balik ke Seoul naik
apaan? Jawabannya: gue naik Bus malam. Tiket bus bisa dibeli on the spot di
Terminal Bus Busan. Tinggal datengin loketnya trus bilang mau beli tiket ke
Seoul pukul sekian. Perjalanan ditempuh selama 4 jam 20 menit.
List
harga tiket busnya (Harga per April 2016):
General
/ Regular : 23.000 KRW
Excellent
/ Executive : 34.200 KRW
M/Excellent
/ Midnite Executive: 37.600 KRW
Gue
beli yang Midnite Executive soalnya yang reguler udah abis.
Per
September 2016, daftar harganya jadi lebih bervariasi. Kayanya sih ada
penambahan jenis Bus.
Untuk
lebih jelasnya, harga dan jadwal bus bisa dilihat di link ini:
Tukar Duit
Cr: businesskorea |
Pastinya menukar duit merupakan hal yang tak kalah penting sebelum
melakukan perjalanan ke luar negeri. Untuk menukar duit, salah satu hal yang
harus diperhatikan tentunya kurs mata uang tersebut. Ga mau kan kena rate yang
mahal. Money changer yang rate foreign exchangenya lumayan murah di Jakarta
adalah VIP.
Pada saat gue nukar duit, rate 1 KRW = 11.7 IDR di
VIP. Gak terlalu beda jauh dengan BI rate. Sementara di Money Changer lainnya
ada yang 12.5 IDR bahkan.
Gue dateng langsung ke VIP Money Changer di Menteng.
Gedungnya gedung sendiri dan lokasinya deketan sama PPM. Gampang banget kok
nemuin gedungnya. Enaknya disana, counternya banyak, dan antrian yang mau nuker
di atas 1000 USD juga dibedain dengan yang mau nuker dibawah nominal tersebut.
Proses penukarannya juga gampang banget. Bawa duit,
jangan lupa bawa KTP juga, ambil nomor antrian, tunggu di panggil deh.
Kamera
Nikon D90 |
Nah ini nih~ senjata wajib yang harus dibawa kalau mau
jalan-jalan. Pastinya berguna untuk mengabadikan tiap moment yang dilewati.
Hasil fotonya juga bisa dijadikan bukti otentik kalau "I was there"
lho. Jadi, ga mau dong kalau hasil foto asal-asalan. Gue amatir sih dalam dunia
fotografi tapi menurut gue untuk menghasilkan foto yang bagus tentunya juga
butuh kamera yang bagusan. At least hasilnya lebih baik daripada hasil dengan
kamera yang kurang bagus (asumsi: dijepret oleh orang yang sama / selevel
lah).
Gue emang agak peduli nih sama yang satu ini. Apalagi
mau pergi ke destinasi yang udah dinanti berabad-abad. Trus ditambah lagi
foto-foto gue pas ngebolang sebelumnya dihina stengah mati sama adek gue yang
emang jago fotografi. Hahaha. Selain gue-nya yang amatir, trus cuma ngandelin
kamera HP yang cuma 8 MP. Trus kalo selfie sama kamera depan yang cuma 2 MP.
Kalo dibayang-bayangin lagi nyesel juga dulu ga bawa kamera bagus.
Hmmm...that's why kali ini gue sengaja bawa Nikon D90 bokap. Sebelum pergi juga
sempet belajar-belajar ala-ala dikit sama adek gue. Ya at least hasilnya lebih
bagus lah dari yang sebelumnya.
Xiaomi Yi Cam |
Xiaomi Redmi 3 |
Selain Nikon D90, gue juga bawa Xiaomi Yi Cam tercinta. Sengaja
banget beli pas harbolnas kemaren (12-12-15). Dikomporin adek gue juga sih.
Plus gue pastinya bawa HP. HP yang gue pakai: Xiaomi Redmi 3. Jadi semua hasil
foto di perjalanan kali ini adalah kolaborasi dari 3 gadget ini.
Makanan
Makanan yang gue maksud adalah bekal yang gue bawa
dari rumah. Selain di Korea lumayan susah untuk mendapatkan makanan halal,
bekal yang dibawa juga bisa menghemat pengeluaran selama di sana. Gue bawa
rendang bikinan Bokap - subsidi Nyokap. Hahaha. Kenapa pilih rendang? Soalnya
rendang bisa tahan lama. Tinggal masukin kulkas trus panasin di microwave.
Kebetulan di hostel tempat gue nginap ada kulkas di kamar dan juga ada shared
microwave. Selain itu, juga bawa indomie gelas. Air panas juga diprovide oleh
hostel.
Luar biasa hemat banget lho selama disana. Gue cuma
butuh beli nasi instan di 711 / GS25. Nasi instan per kotaknya (porsi sekali
makan) 1300 KRW. Tinggal dipanasin di microwave pas mau makan.
Mungkin teman-teman juga bisa mencoba.
Itulah segelintir (ga segelintir juga sih) persiapan
gue sebelum berangkat ke Negeri Ginseng.
Mau tau cerita lengkap selama gue di Korea~ bisa banget mampir ke sini:
Semoga bermanfaat~
Don't call it a dream. Call it a PLAN!!!
Cheers,
Muthia