Ini adalah pengalaman open trip pertama gue. Kenapa memilih open trip sementara biasanya gak pernah (mau) pakai travel agent kalau lagi jalan-jalan? Jawabannya adalah karena gue belom yakin bisa menjelajah Indonesia tanpa bantuan travel. Apalagi ini ke pulau-pulau yang sulit dijamah kalo perginya sendirian. Takut ilang.
Yaaaah semoga pemerintah makin memperhatikan transportasi dan keamanan di Indonesia ya. Biar gue ga merasa takut dan insecure lagi kalau mau wisata di negara sendiri. I trust you Bapak Presiden.
Untuk Open Trip kali ini, gue pergi bersama sub-grup travelsquad. Gue, my former travelmate alias Yossy, dan Toci. Kita bertiga ikutan open tripnya TRIPACKER (IG: Tripacker). Gimana Tripacker, seru dan worth it atau ga-nya pake Tripacker, bisa kalian simpulin sendiri dari cerita gue ini.
Go Go Go~~~~
Perjalanan ini dimulai tanggal 4 Mei 2016. Tepatnya seminggu setelah kepulangan gue dari Korea. Aseeeeeeeeek~ Gimana ga diomelin orang tua yes? Even jetlag pun belum kelar udah pergi lagi. Hahahaha. Maafkan anakmu ini Ma, Pa. Demi berbagi pengalaman dengan orang lain (red: konten blog), jadi harus sering-sering survey (red: jalan-jalan). Karna bagi gue, bisa membantu orang dengan pengalaman kita adalah kebahagiaan yang tak ternilai harganya. This is the one and only motivation why I start blogging.
Oke. Cukup sekian intermezzonya. Mari masuk ke cerita yang sesungguhnya.
Meeting point: Merak, pukul 23:00
Biaya Trip : 470.000
Bisa booking di link ini: TRIPACKER to PAHAWANG
Bagi yang ga mau ribet, bisa cari travel yang meeting pointnya di Jakarta. Biasanya banyak tuh yang ngumpulnya di Plaza Semanggi. Cuma karna setelah kita hitung-hitung jauh lebih mahal, makanya kita putusin milih Tripacker yang kumpulnya di Merak. Lagian ongkos ke Merak juga 30rebu. PP 60rebu.
How to Go to Merak?
Kita bertiga naik Arimbi ke Merak dari depan Slipi Jaya (Pijay). Hampir semua bus gede yang berhenti di depan Pijay tujuan akhirnya Merak.
Ongkos: 30 ribu.
Mending siapin uang pas. Saat pulang soalnya kita bayar pakai pecahan 100ribu untuk bertiga, eh ga dikembaliin dooooooong.
Perjalanan ke Merak ini memakan waktu sekitar 3-4 jam. Maklumlah kita perginya jam pulang kantor. Macet sampe Kebon Jeruk. Sedihnya lagi, kita ga langsung dapet duduk. Jadi berdikari dulu sekitar 1jam sebelum ada yang turun di pintu keluar tol Kebon Jeruk. Tapi semua harus disyukurin sih. Alhamdulillaaaaaah berdirinya ga sampe Merak.
Sekitar pukul 9 malam, kita sampai di pelabuhan Merak. Ini untuk kedua kalinya gue menginjakkan kaki di Merak. Dulu pernah balik dari kampung ikutan pulang basamo IMAMI UI naik bus trus nyebrang Bakauheni-Merak. Ya Allaaaaah 2 hari di perjalanan ampe kaki bengkak. Semenjak itu, mau semurah apapun ga mau lagi naik bus dari/ke Padang. Cukup sekali seumur hidup buat koleksi pengalaman di harddisk otak.
Nah~~ di Merak, kita nunggu sambil makan malam. Meeting pointnya di Dunkin Merak. Tapi pukul 22:30 masih belum ada tanda-tanda yang ngumpul. Mulai deh perasaan ga enak. Ternyata bener. Pukul 01:00 dini hari baru ngumpul semua. Okay, first impression buat Tripacker = ngaret. Gue kasih nilai awal 40 out of 100.
Fyi, 2 hal yang paling gue sebel di dunia ini adalah perokok dan tukang ngaret. Maap ya no offense. Gue anaknya emang super on time. Dididik dari kecil seperti itu sama Orang Tua.
Namun, karna ini open trip dan kita statusnya juga cuma ikut, jadi yaudahlah ya mau bagaimana lagi. Cuma bisa pasrah.
Setelah semua ngumpul dan dikasih arahan, pukul 01:30 barulah kita naik kapal. Oya biaya open trip sudah termasuk tiket reguler kapal (PP). Kalau mau upgrade bayar sendiri. Bayarnya bisa langsung di atas kapal. Kalau ada yang minta biaya tambahan, berarti kalian sedang berada di kelas bisnis / eksekutif.
Pas ke Bakau, kita ga diminta tambahan biaya apapun. Kursinya lumayan lah buat tidur. Tapi pas balik, karna kita milih kelas eksekutif (kayaknya, soalnya ada live music), jadi diminta tambahan per orang 10ribu sama petugas kapalnya. Ruangannya asyik. Kursinya empuk.
Tak terasa 3 jam pun berlalu. Selama di kapal, kita menghabiskan waktu untuk recharge energi alias tidur. Sesampainya di Bakauheni, kita pun dibagi menjadi beberapa kelompok. Untuk menuju Pahawang, kita harus ke Dermaga Ketapang terlebih dahulu. Mobil sudah disediakan oleh TRIPACKER. Setiap mobil akan diisi oleh 2 kelompok atau sekitar 6 orang. 4 dari tim gue + 2 lagi orang lain.
Lah kok jadi 4 mut? Yuhuuu...ada tambahan anggota. Temen seperjuangan gue pas kuliah, Leli. Dia juga akhirnya terjerumus ikutan trip ini karna tau gue juga ikut. Sekalian dia mau pulang ke Lampung. Leli emang ga bareng sih dari awal. Baru gabung di Merak.
Well, karna kita disediain mobil yang nyaman, gue kasih 100 untuk panitia TRIPACKER.
Dermaga Ketapang
Perjalanan ternyata masih jauh, Kawan. Untuk menuju Dermaga Ketapang, membutuhkan waktu 3 jam dari Bakauheni. Alamaaaaaak~ perjalanannya udah kayak dari BIM ke rumah. Typical jalanan Sumatera deh. Berkelok-kelok dan ga nyante. Sekitar jam 7 akhirnya barulah kita sampai di Dermaga Ketapang. Fiuuuuuuuuuuh~hari yang melelahkan
Cheers,
Muthia