Sunday, 15 October 2017

Semarang 3D2N: Ngetrip dengan Budget di bawah 1 Juta


Trip kali ini tak lain dan tak bukan adalah trip murahan. Gimana nggak? Dirayu dikit aja langsung tergoda. Apalagi setelah mendengar budgetnya under 1 Mio. pretty onion head

"SERIUS DI BAWAH 1 JUTA?"
"BENERAAAAN. Detailnya di email yak"

Fitri pun email itinerary dan rincian budget ke gue dan Toci. 

Kenapa emailnya cuma buat kita berdua? Yang lain ga ikutan? 
Hmmm sepertinya yang lain ga semurahan kami. Hahahaha. lol2 onion head

Abis liat itin dan rincian budget, tekad kami bertiga semakin bulat. Seminggu kemudian langsung eksekusi tiket kereta. Dan ternyata Traveloka lagi promo. Kita pun dapet tiket eksekutif PP Gambir-Semarang 400 ribu saja. Yeaaaay artinya budget ke Semarang semakin murah. cute2 onion head

"Maka nikmat Tuhan-mu yang manakah yang kamu dustakan?"

Hari yang dinanti pun akhirnya tiba. Sebelum ayam berkokok, Gue dan Toci sudah berada di Stasiun Gambir. Lha? Fitri mana? Dia udah duluan berangkat ke Jogja, outing kantor. Sesungguhnya kita berdua hanyalah tumbal buat nemenin dia extend hari, mumpung Jogja dan Semarang ga begitu jauh.

Gue dan Toci naik kereta jam 7. Sebelum masuk ke waiting area (peron), kita diwajibkan untuk print tiket di mesin yang telah disediakan.
Ikuti tutorial berikut untuk mencetak (print) tiket kereta:

Mesin untuk print tiket kereta

Ga usah panik dan bingung,

Masukkan kode booking kereta yang sudah didapat secara online saat pembelian. Lalu klik "Cari/Search"
Cocokkan data, lalu klik "Cetak/Print"

Here it is. Tiket Kereta Argo Muria tujuan Semarang

Sekitar pukul 6, kita masuk ke waiting area untuk menunggu keberangkatan. Peron masih sepi. Kita pun memanfaatkan kesempatan ini buat foto-foto. Kalau lagi jalan-jalan kayak gini, tingkat kenarsisan naik 1000 level. victory onion head






Tak lama kemudian, penumpang pun dihimbau untuk segera memasuki kereta. Tepat pukul 7 teng, kereta pun mulai bergerak meninggalkan Stasiun Gambir. Salut sama transportasi Indonesia jaman now xDDD




Kereta eksekutif Argo Muria ini hanya berhenti di 4 stasiun besar. Mungkin selain tempat duduk yang nyaman, check point ini pula yang membuat perjalanan 6 jam benar-benar tidak terasa sama sekali. Atau apakah karna kita udah pernah ke Bandung 8 jam ya? super onion head

Apapun itu, yang penting sampai di Semaraaaaaaaaang~~~~~

Rincian budget perjalanan kali ini. 


info onion headTips: Manfaatkan semua promo yang ada. 
Mengutip kata-kata adik gue:
"Modal Mikro Hasil Makro"

Trus di Semarangnya kemana aja sih?
Hotelnya asyik gak?
Kulinerannya yang rekomended apaan aja?

Klik link di bawah untuk cerita dan info lebih lanjut

- Tempat Wisata yang Wajib Dikunjungi di Semarang
- Hotel Ibis Budget: Rate kaki 5, Kenyamanan Bintang 5
- Wisata Kuliner di Semarang


Cheers,
cute1 onion head
Muthia

Saturday, 7 October 2017

Tanjung Putus, Surga yang Ku Rindukan


Bagi para pecinta underwater, mungkin sudah tak asing mendengar kata "Tanjung Putus". Yass! Salah satu surga underwater di Provinsi Lampung. Namun, seperti yang udah gue tulis di cerita sebelumnya (klik di sini), kalau gue ini bukanlah anak laut, jadi plis jangan berharap gue bakal post foto-foto underwater. Sedih euy cuma bisa ngapung dan ngintip dari permukaan. innocent onion head
 
Tapi untunglah semua itu terobati dengan pemandangan di sekitar yang begitu indah. Tak perlu harus menyelam untuk melihat keindahan Tanjung Putus ini. Hamparan pasir putih yang membelah lautan sungguh luar biasa bikin gue takjub. Like finally, menemukan destinasi favorit di trip kali ini. 
wew onion head 















Cukup lama waktu yang kita habiskan di Tanjung Putus berhubung ini merupakan destinasi terakhir sekaligus destinasi utama untuk para Snorkeler. Sebelum kesini, kita semua sudah packing seluruh barang bawaan. Jadi tinggal cus pulang.

As always, kalau lagi bahagia rasanya waktu emang begitu cepat berlalu. Ga terasa sudah saatnya kita kembali ke kapal untuk melanjutkan perjalanan pulang ke Dermaga Ketapang. Namun, sebelum pulang tak lupa untuk foto grup.


Sekitar pukul 13:00, kita berlabuh di Dermaga Ketapang. Mobil yang kemaren kita tumpangi juga sudah menunggu di sana. Sekitar pukul 14:00, sehabis sholat dan mandi (bagi yang pengen), kita pun meninggalkan Dermaga Ketapang. 

Di perjalanan menuju Pelabuhan Bakauheni, kita mampir di Restoran Padang. Jauh-jauh ke Lampung, makannya rendang juga. whip onion head

Dan tentu saja tak lupa pula mampir di pusat oleh-oleh Bandar Lampung. Gue pun memborong Kripik Pisang Coklat Yen Yen. Semacam kalap liat Pisang. wow1 onion head

Nah, makan udah~ belanja udah~ sekarang kita lanjut ke Pelabuhan Bakauheni. Ya ampuuuuun, di perjalanan tak henti-henti dzikir gegara Pak Sopir. Ini sopir Medan apa sopir Lampung. Gila udah kayak maen Need for Speed. Nyelip-nyelip di antara mobil-mobil gede. Mana jalanan Lampung tipikal jalanan Sumatera yang berkelok-kelok. Untunglah kita semua selamat sampai Bakau. Oya temen gue, Leli, ga lanjut ke Bakau. Dia pulang ke rumahnya jadi turun di pusat kota Lampung.

Sesampainya di Bakau, lagi dan lagi harus menunggu semuanya komplit. Ujung-ujungnya baru pukul 21:00 naik kapal dan sekitaran jam 2:00 dini hari mendarat di kamar. Sungguh perjalanan yang panjang. 

Walau lelah tapi semua terbayarkan dengan foto-foto cantik di Tanjung Putus. wow2 onion head




Yeaaaaay Thanks TRIPACKER sudah mengarrange trip ini dengan baik. Walaupun suka ngaret tapi well-done. Semoga kedepannya bisa lebih On Time. 

To Travel, Friendship, and be Happy



Cheers,
 cute1 onion head
Muthia

Pulau Pahawang Penuh dengan Sejuta Kejutan


Sekian jam perlanan telah dilewati namun kita masih belom sampai juga di tujuan yang sesungguhnya. (Cerita sebelumnya ada di sini: Previous Story).

Lagi-lagi itinerary hanya tinggal itinerary. Pukul 8:00 yang harusnya kita sudah nyebrang dari Dermaga Ketapang berakhir menunggu rombongan yang masih belum datang. Jadi ternyata meeting pointnya ga hanya di Merak, tapi juga ada rombongan yang langsung join di Dermaga Ketapang. Barulah pukul 10:00 kita berlayar ke Pulau Pahawang.bad atmosphere onion head

Ngaret lagi ngaret lagi hadeuuuuuuh~~

Tapi alhamdulillahnya adalah walaupun ngaret, sarapan tetep tersedia full onion head


Pulau Kelagian 

Ini adalah destinasi pertama kita. Setelah berlayar sekitar 45 menit, akhirnya kita sampai di tempat ini. Lumayanlah ya bisa melihat pasir (yang ga begitu) putih. 












Karena ini belum sampai Pahawangnya, jadi gue masih mikir "Ooooo iya ini kan Pulau Kelagian. Jadi wajarlah pasirnya ga begitu cantik. Yang bagus banget kata orang kan Pahawang. Okesip" hehe onion head 






Waktu berkunjung pun habis. Kita harus kembali ke kapal untuk melanjutkan perjalanan ke destinasi utama yaitu PAHAWAAAAAAAAANG~~ *girangnya minta ampun*
happy onion head 



Pulau Pahawang

Dan jeng jeng jeeeeeeng~ ini dia Pulau Pahawang itu.

Ga ada pasir putih
Ga ada pantai cantik
Ga seperti yang gue bayangkan 

freezing onion head

Ternyata Pahawang itu adalah pulau yang dihuni oleh sekumpulan penduduk. Intinya sih semacam pemukiman warga yang terletak di pinggir laut. OMG. Gue berekspektasi terlalu tinggi emang. Ya gimana dong abisnya orang-orang bilang "Wajib ke Pahawang. Bagus Banget"  frozen onion head



Anyway, walaupun di luar yang dibayangkan, bukan berarti gue dan teman-teman ga menikmati perjalanan ini. Buktinya kita tetap semangat wefie dimanapun berada dan bagaimana pun kondisinya. 





Di Pulau ini kita numpang tinggal di rumah penduduk. Setiap rumah akan menampung sekitar 10 orang. Kita kebagian rumah yang paling depan bersama 6 orang lainnya. Berhubung kamar yang bisa ditempatin cuma 1, jadi harus ada yang mengalah untuk tidur di luar. Untungnya tim housemate berbaik hati merelakan kamar buat kita berempat. *Rejeki anak sholehah*

Setelah meletakkan barang-barang, kita dijamu oleh tuan rumah. Yes saatnya makan siang~~~
Menunya sederhana tapi nikmat.
- Ikan (Sumpah ikannya enak banget. Masih kebayang-kebayang nih ampe sekarang)
- Sayur
- Tahu Tempe
- Kerupuk
- Sambel

Nah, perut udah kenyang, sekarang saatnya beraktivitas kembali. Schedule kita selanjutnya adalah SNORKELING

Spotnya dimana? Yuk ikuti terus cerita gue dan teman-teman. Jangan ganti channel yah.

SNORKELING DI TAMAN NEMO

Kedengerannya kece ye? Tapi taukah kalian kalau kita berempat sebenernya cuma ngapung-ngapung di atas doang. cute2 onion head

Ga ada satu orang pun dari kita yang bisa nyelem. Hahahaha. Miris yes. Bahkan gue pun juga cuma bisa menatap nemo-nemo dan landmark dengan tulisan "TAMAN NEMO" dari jauh. Padahal udah siap mau di foto underwater sama Mas TRIPACKER tapi benemin kepala aja ga bisalol2 onion head

Ujung-ujungnya tau ga kita foto kayak apaan?

Nih dia: pretty onion head









Setelah agenda snorkeling selesai, kita balik ke penginapan yang notabene adalah rumah penduduk yang kita tumpangi. Di sana kita mandi bergantian. Antri cuy.
Sembari ditinggal mandi, niatnya sih mengecas semua HP dan gadget yang dibawa. 
Tapi ternyata Ya Tuhaaaaaan.
Ga ada listrik kecuali jam 18:00 - 05:00
Bisa bayangin kan betapa ga enaknya hidup tanpa colokan di jaman sosmed kayak gini. Udah listrik ga ada, sinyal pun udah kayak Qalqalah (Hidup Hidup Mati). 
Sungguh gue ga bisa bayangin kalau gue hidup kayak gini.
sweating onion head
Ya tapi mau gimana lagi, udah nyampe sini ya pasrah aja lah ya. Harus bersabar menunggu malam datang biar bisa ngecas HP dan kamera. 

Untunglah baterai untuk sunset cruise masih mencukupi. 

SUNSET CRUISE
Sunset Cruise tapi ga pake cruise. Lha trus pakainya apa dong?


Ya kapal nelayan yang kita tumpangi dari pagi doooong.
victory onion head

Kapal yang sangat berjasa. Membawa kita menyusuri lautan mengejar sunset.
Entah karna cuaca yang emang kurang bagus, atau gue yang ga bisa motret, hasil foto mengejar sunset cuma alakadar kayak gini wait onion head

Seiring tenggelamnya matahari, kapal pun mulai merapat kembali ke dermaga. Kita pun berkumpul di rumah (penduduk) masing-masing.
 
Di sini gue sadar maksud orang-orang kalau Pahawang bagus. Yups bagus bawah lautnya. Walau gue cuma bisa menatap nanar dari permukaan sih.
Dan di perjalanan ini pula gue sadar kalau gue ternyata bukan anak pantai, anak pulau, ataupun anak alam.
Ya saya lebih cinta kota dengan segala hiruk pikuknya, serta gedung-gedung dan lampu-lampunya. Ga kuat cuy kalau hidup tanpa lampu dan listrik relax1 onion head

-to be continued-

Perjalanan kita masih belum berakhir lho.

Klik Next untuk melanjutkan.


Cheers,
 cute1 onion head
Muthia