Saturday, 7 October 2017

Pulau Pahawang Penuh dengan Sejuta Kejutan


Sekian jam perlanan telah dilewati namun kita masih belom sampai juga di tujuan yang sesungguhnya. (Cerita sebelumnya ada di sini: Previous Story).

Lagi-lagi itinerary hanya tinggal itinerary. Pukul 8:00 yang harusnya kita sudah nyebrang dari Dermaga Ketapang berakhir menunggu rombongan yang masih belum datang. Jadi ternyata meeting pointnya ga hanya di Merak, tapi juga ada rombongan yang langsung join di Dermaga Ketapang. Barulah pukul 10:00 kita berlayar ke Pulau Pahawang.bad atmosphere onion head

Ngaret lagi ngaret lagi hadeuuuuuuh~~

Tapi alhamdulillahnya adalah walaupun ngaret, sarapan tetep tersedia full onion head


Pulau Kelagian 

Ini adalah destinasi pertama kita. Setelah berlayar sekitar 45 menit, akhirnya kita sampai di tempat ini. Lumayanlah ya bisa melihat pasir (yang ga begitu) putih. 












Karena ini belum sampai Pahawangnya, jadi gue masih mikir "Ooooo iya ini kan Pulau Kelagian. Jadi wajarlah pasirnya ga begitu cantik. Yang bagus banget kata orang kan Pahawang. Okesip" hehe onion head 






Waktu berkunjung pun habis. Kita harus kembali ke kapal untuk melanjutkan perjalanan ke destinasi utama yaitu PAHAWAAAAAAAAANG~~ *girangnya minta ampun*
happy onion head 



Pulau Pahawang

Dan jeng jeng jeeeeeeng~ ini dia Pulau Pahawang itu.

Ga ada pasir putih
Ga ada pantai cantik
Ga seperti yang gue bayangkan 

freezing onion head

Ternyata Pahawang itu adalah pulau yang dihuni oleh sekumpulan penduduk. Intinya sih semacam pemukiman warga yang terletak di pinggir laut. OMG. Gue berekspektasi terlalu tinggi emang. Ya gimana dong abisnya orang-orang bilang "Wajib ke Pahawang. Bagus Banget"  frozen onion head



Anyway, walaupun di luar yang dibayangkan, bukan berarti gue dan teman-teman ga menikmati perjalanan ini. Buktinya kita tetap semangat wefie dimanapun berada dan bagaimana pun kondisinya. 





Di Pulau ini kita numpang tinggal di rumah penduduk. Setiap rumah akan menampung sekitar 10 orang. Kita kebagian rumah yang paling depan bersama 6 orang lainnya. Berhubung kamar yang bisa ditempatin cuma 1, jadi harus ada yang mengalah untuk tidur di luar. Untungnya tim housemate berbaik hati merelakan kamar buat kita berempat. *Rejeki anak sholehah*

Setelah meletakkan barang-barang, kita dijamu oleh tuan rumah. Yes saatnya makan siang~~~
Menunya sederhana tapi nikmat.
- Ikan (Sumpah ikannya enak banget. Masih kebayang-kebayang nih ampe sekarang)
- Sayur
- Tahu Tempe
- Kerupuk
- Sambel

Nah, perut udah kenyang, sekarang saatnya beraktivitas kembali. Schedule kita selanjutnya adalah SNORKELING

Spotnya dimana? Yuk ikuti terus cerita gue dan teman-teman. Jangan ganti channel yah.

SNORKELING DI TAMAN NEMO

Kedengerannya kece ye? Tapi taukah kalian kalau kita berempat sebenernya cuma ngapung-ngapung di atas doang. cute2 onion head

Ga ada satu orang pun dari kita yang bisa nyelem. Hahahaha. Miris yes. Bahkan gue pun juga cuma bisa menatap nemo-nemo dan landmark dengan tulisan "TAMAN NEMO" dari jauh. Padahal udah siap mau di foto underwater sama Mas TRIPACKER tapi benemin kepala aja ga bisalol2 onion head

Ujung-ujungnya tau ga kita foto kayak apaan?

Nih dia: pretty onion head









Setelah agenda snorkeling selesai, kita balik ke penginapan yang notabene adalah rumah penduduk yang kita tumpangi. Di sana kita mandi bergantian. Antri cuy.
Sembari ditinggal mandi, niatnya sih mengecas semua HP dan gadget yang dibawa. 
Tapi ternyata Ya Tuhaaaaaan.
Ga ada listrik kecuali jam 18:00 - 05:00
Bisa bayangin kan betapa ga enaknya hidup tanpa colokan di jaman sosmed kayak gini. Udah listrik ga ada, sinyal pun udah kayak Qalqalah (Hidup Hidup Mati). 
Sungguh gue ga bisa bayangin kalau gue hidup kayak gini.
sweating onion head
Ya tapi mau gimana lagi, udah nyampe sini ya pasrah aja lah ya. Harus bersabar menunggu malam datang biar bisa ngecas HP dan kamera. 

Untunglah baterai untuk sunset cruise masih mencukupi. 

SUNSET CRUISE
Sunset Cruise tapi ga pake cruise. Lha trus pakainya apa dong?


Ya kapal nelayan yang kita tumpangi dari pagi doooong.
victory onion head

Kapal yang sangat berjasa. Membawa kita menyusuri lautan mengejar sunset.
Entah karna cuaca yang emang kurang bagus, atau gue yang ga bisa motret, hasil foto mengejar sunset cuma alakadar kayak gini wait onion head

Seiring tenggelamnya matahari, kapal pun mulai merapat kembali ke dermaga. Kita pun berkumpul di rumah (penduduk) masing-masing.
 
Di sini gue sadar maksud orang-orang kalau Pahawang bagus. Yups bagus bawah lautnya. Walau gue cuma bisa menatap nanar dari permukaan sih.
Dan di perjalanan ini pula gue sadar kalau gue ternyata bukan anak pantai, anak pulau, ataupun anak alam.
Ya saya lebih cinta kota dengan segala hiruk pikuknya, serta gedung-gedung dan lampu-lampunya. Ga kuat cuy kalau hidup tanpa lampu dan listrik relax1 onion head

-to be continued-

Perjalanan kita masih belum berakhir lho.

Klik Next untuk melanjutkan.


Cheers,
 cute1 onion head
Muthia

No comments:

Post a Comment