Saturday, 25 November 2017

Autumn in My Heart - Day 1: Petualangan Dimulai - Transit Sendirian di KLIA2


Setelah 11 bulan penantian, akhirnya hari bersejarah ini datang juga. love onion head 
Awalnya yang cuma pengen ijin pulang jam 4 dari kantor, berujung cuma kerja setengah hari karena terlalu parno untuk menghadapi kemacetan Jakarta. Tentunya sebelum cus, gue tidak lari dari tanggung jawab begitu saja tapi harus menyelesaikan semua kerjaan agar tidak ada pending-an. 

Pukul 13:30, abis sholat Zuhur sekalian jamak Ashar, gue menuju pool damri terdekat yaitu Stasiun Gambir. Alhamdulillah kali ini perjalanan ke Soetta Airport tidak dipenuhi drama seperti tahun lalu. Jalanan ramai lancar.  Berhubung sudah melakukan web-check in dan hanya membawa bagasi kabin, jadi tak perlu antri di counter check in lagi. Cukup print boarding pass di mesin kiosk yang telah tersedia. pretty onion head

Entah terlalu bersemangat atau memang karena jalanan yang lancar, gue jadi harus rela menunggu beberapa jam di airport karena penerbangan masih lama yaitu pukul 20:30. But, it's okay. Anaknya memang lebih prefer menunggu daripada telat. Ga lucu kan kalau ketinggalan pesawat di hari H. Gak cuma rugi tiket tapi jadi harus reschedule semua planning yang telah disusun. Nah, sambil menunggu, gue pun mampir di KFC buat mengisi perut yang mulai keroncongan. 

Setelah kenyang, barulah menuju kiosk (mesin self check in) untuk mencetak boarding pass

Mesin Kiosk untuk Self Check In dan mencetak boarding pass

Pilih menu yang sesuai. Di sini gue memilih Reprint Boarding Pass

Masukkan Nomor Booking


Boarding Pass akan tercetak. Untuk connecting flight, akan keluar 2 boarding pass sekaligus

Yeaaaaay~ boarding pass sudah di tangaaaaaaaan. Saatnya menuju imigrasi. admire onion head



Saat itu, antrian imigrasi lumayan panjang. Dikarenakan sudah e-passport jadi gue pun langsung ke Autogate. Tak perlu melewati antrian panjang, langsung bisa menuju area gate penerbangan. 


Eh eh intermezzo dikit ye... anyway mau tau apa aja barang bawaan gue untuk 12 hari?
Ini dia~~~ cajaaaaaaaaan~~happy onion head

Backpacker sejati
Yes...kalian ga salah liat kok... Cuma backpack plus 1 tas kamera. hehe onion head

info onion headTips packing ala Muthia: 
  • Bawalah pakaian secukupnya dan yang hanya akan dipakai saja. Kita ini mau traveling bukan pindah rumah. 
  • Packing dengan cara gulung pakaian dan masukkan ke dalam plastik-plastik. Misalnya: 1 plastik untuk jilbab. Dengan begitu, barang bawaan hanya akan memakan sedikit space. Untuk plastik yang gue pakai sih plastik biasa. Emang dari dulu anaknya suka ngumpulin plastik abis beli baju atau kemeja. Kalau kalian punya plastic vacum akan lebih baik lagi karna akan memakan space lebih sedikit.
  • Untuk underware, bawalah yang disposable alias tinggal buang sehabis dipakai. Disposable panties ini juga akan menghemat space barang bawaan.
  • Cukup bawa 1 jeans (langsung dipakai / pakai saat kalian pindah tempat dan mengharuskan bawa barang bawaan), dan sisanya adalah 2-3 legging yang dimasukkan di dalam backpack. Ini super menghemat bagasi.
  • Mengingat ini autumn dan suhu akan dingin, dapat dipastikan kalian akan lebih banyak memakai jaket atau coat. Oleh karena itu, agar di foto tetap bervariasi, bisa disiasati dengan membawa jilbab lebih banyak daripada baju.
  • Last but not least, susunlah barang bawaan yang telah digulung dan dimasukkan ke plastik serapi mungkin ke dalam backpack. Pakaian yang dipakai lebih awal, diletakkan di paling atas.
Okay kembali ke laptop~~~hi onion head

Seperti yang udah gue ceritain di postingan sebelumnya, walaupun ini duo trip (Sampai Jepang) namun gue dan Ona tidak satu penerbangan. Kita janjian ketemu di Taoyuan Airport (Taiwan). Sampai saat itu tiba, jadilah masing-masing dari kita harus rela sendirian muter-muter airport. Sebenernya gue doang sih yang literally transit dan cuma muter-muter KLIA2, Si Ona mah karena penerbangan siang jadi dia bisa mampir dan pusing-pusing di pusat kota Kuala Lumpur. 

Malam semakin larut, jam tangan pun sudah menunjukkan saatnya boarding. Tapi, bagaimana mau boarding kalau pesawat aja belum tersedia sama sekali. Ternyata penerbangan delayed setengah jam. Ini adalah pertama kalinya gue merasakan delay naik Air Asia karena walaupun Low Cost Carrier, biasanya selalu on time kok. 





Ada manfaatnya juga sih delay ini. Berarti durasi ngemper di KLIA2 kan jadi berkurang. So, it's not a big deal lah~

Saat hari nyaris berganti, gue pun mendarat dengan selamat di KLIA2. Antrian imigrasi saat itu sangat mengular. Untunglah ga ada drama apapun di sini. Tadinya gue sempet parno gimana kalau baru di KL tapi udah dideportasi. Bukan hanya ga jadi ke Taiwan, tapi juga ga bisa menginjakkan kaki di Jepang dan Korea. Hahaha gue emang suka mengkhawatirkan hal-hal yang ga perlu dikhawatirkan sih. Padahal udah selalu diwanti-wanti sama Newt Scamander (Fame Magizoologist and Fantastic Beast and Where to Find Them Author in J.K Rowling Wizarding World):

info onion head
"My philosophy is that worrying means you suffer twice"
- Newt Scamander - 

Setelah lolos imigrasi dan custom clearance, gue langsung menuju lantai 3, balai pelepasan antarabangsa atau Departure Hall-nya KLIA2.



Dari sini naik eskalator menuju Surau (Musholla), tempat dimana gue akan istirahat untuk menunggu penerbangan lanjutan besok pukul 10:00 pagi.
Namun, sebelum ke Surau, gue pun menyempatkan diri untuk jajan Sandwich dan Susu di Family Mart buat bekal sarapan. 




Saat itu sudah ada beberapa orang yang tidur cantik di Surau. Gue pun mengikuti jejak mereka, mengambil posisi yang nyaman buat tidur. 



Untuk tidur di sini disarankan membawa Jaket dan kaos kaki yang tebel karena Surau ini semakin malam akan semakin dingin. Dan jangan sekali-kali memakai mukenah milik Surau KLIA2 untuk tidur karena nanti bakal diomelin Ncik-Ncik petugas Surau. 
Wajar sih menurut gue. Ini aja udah bagus dia kasih ijin buat tiduran di Surau. Ya jangan sampai dikasih hati minta jantung lah. hehe onion head

Hari pun berganti dan pagi pun menjelang. Alhamdulillaaaaah banget gue bisa tidur dengan nyenyak walaupun ga sewa penginapan. Lagian ngapain juga nyewa penginapan kalau cuma buat menunggu pagi buat penerbangan lanjutan. 


Sehabis sarapan dengan bekal yang semalam sudah dibeli di Family Mart, gue menuju departure hall. Di sana gue menunjukkan boarding pass yang telah dicetak di Soetta. Namun, ternyata ga bisa masuk begitu saja. Gue disuruh ke counter check in bagian document checking. Di sana semua dokumen perjalanan kita di cek, termasuk Visa jika dibutuhkan. Berhubung Visa Taiwan yang gue punya ga nempel di passport, petugasnya pun menanyakan terkait hal ini.

Ncik Petugas: Visa ade ke?
Muthia          : Oh ade...sekejap.. (Hahahahah bahasa melayu ala-ala)  lol2 onion head
*kemudian menyodorkan Visa Taiwan (TAC Online) yang telah gue cetak dengan tinta berwarna*





Ncik Petugas itu pun kemudian memberikan boarding pass yang baru yang telah distempel. Yeaaaay saatnya menuju gaaaaateeee. Dengan muka bahagia, gue pun menunjukkan boarding pass yang telah distempel ke petugas yang menjaga Departure Gate. Dengan senyum ramahnya, dia pun mempersilahkan gue untuk antri imigrasi. happy onion head


Semuanya berjalan mulus. Gue pun sudah berada di gate Q20. Wooowww auranya sudah mulai berubah. Gue berasa di drama Taiwan karena semua orang di sekitar berbahasa Mandarin. Ditambah lagi semua mata mulai tertuju ke gue karna hanya gue yang Jilbab-an di sana. Hmmm awalnya ada Ibu-Ibu yang pakai jilbab sih. Eh ternyata beliau cuma numpang duduk doang. Kebetulan gate Q19 tujuan Surabaya rame. Saat yang ke Surabaya udah pengumuman boarding, beliau juga ikutan antri. Hoalaaaah.bye2 onion head

Panggilan boarding pun mulai terdengar. Dengan super antusias gue pun antri naik pesawat. Awalnya gue agak sedih karna posisi duduk bukan deket jendela namun di aisle alias deket lorong. Sampai akhirnya gue menemukan bahwa 2 kursi di sebelah gue kosong. Yyeyeyeyeyeye cheer1 onion head

"Maka Nikmat Tuhanmu yang mana yang engkau dustakan?"

Hanya dengan kekuatan doa-doa, tak perlu upgrade empty seat buat bisa tidur dengan nyaman di pesawat. cheer2 onion head

Pesawat pun sudah mulai take-off. Karna ga mungkin ada penumpang yang naik di tengah jalan, setelah lampu tanda seat-belt dimatikan, gue pun langsung tidur cantik di 3 kursi tersebut. Sungguh penerbangan yang indah. 







big eye onion head
Oya sedikit review Air Asia X (Airbus):
  • Jarak untuk kaki lebih lega daripada Air Asia biasa.
  • Kursinya juga lumayan nyaman buat penerbangan jauh. Cuma ya emang ga dapet selimut ataupun bantal dan perlengkapan tidur lainnya kayak maskapai Full Service. Namun, bisa disiasati dengan membawa bantal leher, penutup mata, ataupun kaos kaki sendiri. 
  • Take Off dan Landing juga mulus. Well~ tergantung pilot juga sih.
  • Value for Money (Dengan catatan kalau dapet harga maksimal setengah harga promo Full Service). Kalau lebih dari itu, mending nunggu Full Service-nya promo. Selain dapet bagasi juga dapet makan dan perlengkapan bobo cantik.

4,5 jam pun terlewati. Finally landed at Taoyuan International Airport in Taiwan.

cheer1 onion headcheer2 onion headbye2 onion headhappy onion head





To be continued.

Stay tune~ because the real adventure just started~happy onion headhell yes onion head

Previous story: Prolog - Petualangan 288 Jam di Taiwan Jepang Korea
Next story: Day 2: Taiwan~ Ternyata Selama Ini Dirimu Underrated
 
Cheers,

cute2 onion head
Muthia

No comments:

Post a Comment