Setelah 4,5 jam perjalanan terlewati, akhirnya gue mendarat di salah satu bandara terbaik di dunia, Taoyuan International Airport. Hal pertama yang gue lakukan adalah mengaktifkan wifi dan konek ke Airport Wifi gratis. Sesuai dugaan, saat berhasil konek, langsung yang terdengar bunyi "tang ting tung" nya Whatsapp. Ternyata Ona udah nyariin gue dari tadi. Katanya dia udah menua saking lamanya menunggu. Hahahaha
Gue pun membalas WA kalau sudah mendarat dan sedang antri imigrasi. Saat itu antrian imigrasi Taiwan sungguh luar biasa panjang. Sekitar 30 menit gue menunggu giliran. Sewaktu disuruh maju, gue pun menyerahkan Passport, TAC Online (Visa) yang telah gue print warna, serta Arrival Card yang sudah diisi. Tak banyak pertanyaan dari petugas imigrasi selain "How long will you stay here?" dan gue pun menjawab "Just for 2 days". Dengan senyum ramahnya sambil menyerahkan kembali passport, dia pun berkata "Welcome to Taiwan"
Kyaaaaaaa~ Finally I'm officially entering Taiwan~
Tak bisa diungkapkan betapa girangnya gue saat itu. Gimana enggak girang? Setelah selama ini hanya bisa bermimpi untuk berkunjung ke kampung halaman F4 ini. :")
Saking bahagianya, gue pun berlarian menghampiri Ona yang sudah nungguin dari tadi di South Meeting Point, tepatnya di depan Subway (Fast Food Restaurant)
As expected, walaupun sudah dikasih tau, Ona masih shock melihat barang bawaan gue yang cuma ransel kecil sama satu tentengan kamera. Sementara dia membawa koper gede. Hahahhaah
Berhubung hari yang semakin sore, kita pun memutuskan untuk langsung menuju pusat kota Taipei. Untuk menuju ke sana, yang dibutuhkan adalah tiket / kartu transportasi. Kartu ini bisa di beli di MRT Ticket Office yang ada di dekat South Meeting Point, Taoyuan Aiport.
Harga Joint Ticket: NTD 520. Ini termasuk:
- Round Ticket for Taoyuan Airport Metro (All Stop Train)
- 48 Hours Unlimited Ride for Taipei MRT
Yeaaaay tiket akhirnya di tangan. Kita pun langsung menuju MRT Station. Untuk menuju MRT Station, cukup ikuti tanda panah. Jangan takut tersesat karena Taoyuan Airport ini sangat informatif. Petunjuk arahnya sangat jelas dan juga tersedia dalam Bahasa Inggris.
MRT Taoyuan Airport ini tersedia dalam 2 jenis, yaitu Commuter (All Stop Train) dan Express Train. Jangan sampai salah naik ya~~
DESTINATION: UINN TRAVEL HOSTEL
HOW TO GET THERE:
- From Airport: Take Taoyuan Airport Metro, transfer at Taipei Main Station (TMS)
- Take Taipei MRT at TMS (Red Line) and get off at Chiang Kai Sek Station Exit 2
- Walk straight and turn right then walk along sec 1 Rosevelt Rd until you see 7 Eleven.
- Then turn right at Ningpo W Rd untill you see 7 Eleven.
- Go across the road at sec 3, Chongqing S Rd. Turn left to the hotel
Alternative Way:
- Take Bus No. 262 from Taipei Main Station (TMS)
- Get off at Ningpo Chongqing Intersection
- Walk Straight for about 30 meters
Kereta commuter datang, kita pun naik dengan semangat menggebu-gebu. Sudah tidak sabar untuk explore Taipei. Perjalanan menuju pusat kota Taipei ditempuh selama 40 menit. Tadinya gue pikir setelah check in, sholat dan istirahat sebentar, bisa langsung lanjut jalan-jalan. Namun, realita tidak sesuai dengan ekspektasi. Saat kita sampai di pusat kota Taipei, ternyata di luar sudah gelap gulita padahal baru pukul 16:30 dan kita bahkan belum menemukan lokasi hotel.
Perjalanan mencari hotel ternyata juga tidak semulus yang dibayangkan. Padahal sudah berusaha mencari tau cara ke hotel sedetail mungkin, tetapi tetap saja ada masalah di lapangan. Ada kali ya sekitar 30 menit kita baru menemukan dimana UINN Travel hostel ini berada.
Sesampainya di sana, kita langsung menuju resepsionis untuk check in. Staff hotel tersebut dengan ramah melayani kita berdua. Gue juga sekalian bertanya jalur terdekat dari stasiun. Staff tersebut pun memberikan sebuah map yang berisi peta MRT Taipei dan cara menuju hotel. Oalaaaah ternyata tadi kita berdua salah belok, makanya jadi terasa jauh. Pokoknya patokan untuk ke hotel ini adalah 7 Eleven, seperti yang telah gue tulis dengan rinci di atas.
Berhubung waktu Maghrib lebih cepat dari perkiraan, yaps pukul 5an sudah masuk waktu Maghrib, tepatnya saat tadi kita berdua masih on the way muter-muter mencari hotel, jadilah gue terlewat waktu Zuhur dan Ashar. Namun demikian, tetap sholat jamak Zuhur Ashar, dan Jamak Maghrib Isya di Hotel. Semoga Allah memaklumi karena ini diluar kendali, bukan kitanya yang sengaja melalaikan sholat. *Pray hard*
Untuk review lengkap tentang UINN Travel Hostel, bisa mampir ke artikel berikut:
UINN TRAVEL HOSTEL - Perfect Hostel for Budget Traveller
HOW TO GET THERE:
- Take MRT (Red Line) and get off at Taipei 101 Station Exit 4
Dengan semangat 45, kita berdua pun keluar dari Hostel menuju stasiun MRT. Yeaaay sekarang ga muter-muter lagi karena udah dikasih tau jalan yang benar.
Namun bodohnya, kita berdua (sengaja) ga pakai jaket soalnya tadi saat menuju ke Hostel dari Airport ga dingin-dingin banget. Yaaaa se-Bandung gitu lah. Naaaah~ ga kepikiran kalau malam bakalan sedingin ini. Ga cuma dingin tapi juga windy (berangin). Kayaknya cuma kita berdua yang strong banget ga pake jaket berkeliaran malam hari di Taipei. Hahaha lesson learned. Malam jauuuuuh lebih dingin daripada siang.
Yeaaaay dalam 15 menit akhirnya kita sampai di Taipei 101 Station. Gue super duper excited menuju exit 4. Pas udah sampai di luar, ya ampuuuuuun noraknyaaaaaa gueeee... Heboh sendiri melihat Taipei 101 (Taipei Yi Ling Yi) Tower. Ga peduli kalau saat itu gerimis.
Ya Allaaaaah~~~ tak menyangka engkau mengabulkan impianku secepat ini. Bisa melihat kemegahan Taipei 101 di depan mata. Rasanya tuh campur aduk. Bahagia, terharu, pengen nangis.
"Fa-biayyi alaa'i Rabbi kuma tukadzdzi ban"
(Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?)
Setelah puas mengabadikan moment di sini, kita pun lanjut menuju Mall yang berada di dalam Taipei 101. Selain mau mencari makanan dan menghangatkan badan, kita juga mau mampir untuk beli tumbler. Kata Mbah Google, di Taipei 101 ini ada outlet Starbucks.
Sebenernya gue bukan pengoleksi tumbler Starbucks sih, cuma emang pengen punya tumbler dari 3 negara impian ini, yaitu: Korea, Jepang, Taiwan. Itupun syarat dan ketentuan berlaku. Tumblernya harus lucu dan masih affordable. Seandainya salah satu ga memenuhi, yaudah ga jadi beli. Masih ada magnet kulkas, duit sisa, atau bahkan foto yang bisa dikoleksi kok.
Ternyata memang gue ga ditakdirkan untuk beli tumbler. Starbucks yang ada di Taipei 101 ini ternyata cuma beroperasi sampai pukul 5 sore karena berada di dalam kawasan perkantoran. Alhamdulillah tidak ada perasaan kecewa sama sekali karena memang dari awal buat gue tumbler bukanlah suatu keharusan yang harus dibeli. Kalau ketemu Starbucks ya mampir buat liat-liat, kalau ga ketemu ya ga dicari-cari juga. Karena masih banyak tempat yang lebih worth to visit dibandingkan sekedar Starbucks.
Kita pun melanjutkan perjalanan. Namun sebelum itu mampir sebentar di McD.
OMG saya buta huruf |
Bukannya beli yang hangat tapi malah beli es krim. Bocaaaaaaaah~~~ bocaaaaaaaah~~~
HOW TO GET THERE:
- Take MRT (Blue / Green Line) and get off at Ximen Station Exit 6
Tadinya gue udah arrange buat ke Love Bridge, namun rencana ini harus dipangkas dikarenakan waktu siang yang lebih singkat. Jadinya kita langsung ke Ximending Night Market.
Sebagaimana yang teman-teman mungkin ketahui, Taiwan dikenal dengan sebutan "Negara Pasar Malam". Jadi tak heran kalau penduduknya hidup di malam hari. Semakin malam pusat kota Taipei semakin dipadati pengunjung. Berhubung Taiwan adalah Negara Pasar Malam, jadi buat kalian yang suka jajan, mungkin ini akan menjadi surga makanan.
Sayang sekali, kita berdua ga bisa icip-icip street food-nya dikarenakan rata-rata mengandung pork dan lard. Namun untunglah, Taiwan tidak hanya dikenal sebagai pusat jajanan tetapi juga pioneer Bubble Tea. Akhirnyaaaa ada juga yang bisa gue cobain. Bubble Tea ini harganya 45 NTD (Medium)
Harga Medium Bubble Tea 45 NTD |
Selain sebagai pusat makanan, Ximending ini juga salah satu pusat oleh-oleh. Mulai dari magnet kulkas, pajangan, tas, snack, kaos, semuanya ada di sini.
Jadi, buat teman-teman yang mampir ke Taipei, harus menyempatkan waktu untuk mampir ke Ximending Night Market ini.
Harga rata-rata souvenir di sini ternyata tidak begitu murah.
- Tas/pouch/dompet souvenir (yang ada tulisan Taipei / Taiwan) = 300-400 NTD
- Pajangan = 300-400 NTD
- Post Card = 30-50 NTD
- Magnet = 90 - 190 NTD
- Kaos Taipei = 190 NTD
Woooow~~ agak shock sih melihat harganya yang kurang bersahabat. Apalagi saat gue tahu harga kaos yang biasanya 100ribu dapet 3 (bahkan di Singapore dan Hongkong sekalipun), ini cuma dapet 1. Di saat-saat seperti ini gue kangen Bangkok coba. Emang ya kalau surga belanja-belanji ga ada yang ngalahin Bangkok. Duit pas-pasan masih bisa borong banyak barang.
Malam semakin larut, duit semakin menipis, tapi semangat masih tetap membara. Kita melanjutkan perjalanan ke destinasi selanjutnya, yaitu Shilin Night Market.
DESTINATION: SHILIN NIGHT MARKET
HOW TO GET THERE:
- Take MRT (Red Line) and get off at Jiantan Station Exit 1
- Diagonally cross road to the left
Hah? Night Market lagi?
Ya namanya juga lagi berada di The Land of Night Market. Mau kemana lagi malam-malam kalau bukan ke Pasar Malam.
Sepanjang jalan dipenuhi oleh beraneka ragam jajanan. Awalnya kita berdua mau mencoba salah satu jajanan khas Taiwan yang terkenal, Oyster Omelete. Sesampai di sana, niat itu pun surut seiring bermunculannya "bau" yang familiar. Yes...sepertinya itu bau minyak babi kayak yang pernah gue alami di Hong Kong. Kata orang kan kalau ga tau ga bakalan dosa. Tapi prinsip gue sih kalau emang ragu dan ga yakin lebih baik menghindar. Lagian bau nya aja udah bikin perut naik, gimana mau makannya. Pada akhirnya kita di sini cuma keliling-keliling doang. Entah kenapa walaupun cuma makan pop mie tapi perut ga begitu keroncongan. Udah kenyang melihat harga barang-barang yang bikin menelan ludah kali ya.
Sekitar pukul 23:00, kita naik MRT balik ke Hostel. Walau sudah nyaris tengah malam, tetapi kota Taipei saat itu makin dipenuhi oleh orang-orang. Ga heran sih ya namanya "Negara Pasar Malam"
Entah efek dingin, ngantuk, atau laper, lagi dan lagi setelah keluar dari Exit 2 Chiang Kai Sek Station, kita nyasar mencari Hostel. Salah satu faktornya adalah gue lupa bawa map yang udah di kasih Staff Hostel. Map itu tersimpan dengan rapinya di loker kamar. Waktu pergi karena masih fresh, jadi isi map masih hapal. xDDD
Untunglah Taiwan merupakan salah satu negara yang kriminalnya sangat rendah jadi aman buat cewek. Jadi walau tengah malam nyasar, alhamdulillah ga ada yang mengganggu kita. Aman, tentram, damai.
And finally~~~setelah perjalanan yang panjang, nyaris pukul 00:00 kita mendarat di kasur.
Mari tiduuuuuuuuuur~
Eh sebelum itu gue mau bilang dulu kalau Taiwan (khususnya Taipei) terbukti underrated. Kota ini sangat amat worth it buat destiansi liburan. Mulai dari jalanan dan semua tempat umum super bersiiiiiiiiiih, rapiii, teratur, dan MRT juga on time. Pokoknya buang deh semua pikiran kalau Taiwan itu jorok dan steorotip lainnya tentang Chinese. Well, mereka bukan Chinese tapi Taiwanese
Okay petualangan belum berakhir. Nantikan cerita selanjutnya~
Previous story: Day 1: Petualangan Dimulai - Transit Sendirian di KLIA2
Next story: Day 3: Taipei~ I'm in Love, 520 (Wo Ai Ni)
Cheers,
Muthia
No comments:
Post a Comment