"Tenonenoneeeeet"
Alarm berbunyi. Gue pikir itu adalah alarm pertama yang gue set untuk pukul 04:00. Ternyata pas lihat HP, hari sudah menunjukkan pukul 06:00. Omaigaaaaat udah terlewat sekian alarm. Tanpa babibu gue bergegas ke kamar mandi untuk berwudhu. Kemudian langsung menunaikan sholat Subuh.
Sehabis sholat, gue pun membangunkan Ona. Kita pun kemudian bersih-bersih dan beres-beres karena hari ini harus check out. Rencana awal dimana pukul 07:00 udah harus cus, terpaksa diundur.
Saat beres-beres, gue teringat kejadian semalam, saat baru check in. Sumpah ini hal paling dodol yang pernah ada. Ceritanya gue merapikan semua barang-barang dan memasukkannya ke dalam loker yang telah disediakan. Saking semangatnya bebenah, gue ga sadar kalau telah memasukkan sesuatu yang seharusnya ga berada di dalam loker. Apa itu? Barang itu adalah kunci locker sekaligus kunci kamar.
Bego banget kan?
Dan gue baru sadar saat naik ke kasur. Untuk menyalakan listrik di masing-masing kasur, kita harus meletakkan kartu kayak di hotel-hotel. Kalau di hotel kan biasanya deket pintu, nah kalau yang ini di kasur masing-masing. Kebetulan kasur gue di atas. Gue pun turun untuk mengambil kunci tersebut. Tapi anehnya gue ga menemukan apa-apa. Semua barang di meja sudah rapi. Gue tanya Ona ternyata dia bawa kuncinya sendiri. Sampai akhirnya gue curiga jangan-jangan tadi ga sengaja masuk ke loker bareng barang-barang lain. Dengan malu-malu, gue pun menelpon resepsionis.
Muthia: Hello..could you help me please?
Staff: Yes..what can I do for you?
Muthia: My room key is locked in the locker. Please help me to open it.. Hehehe *sambil senyam senyum*
Staff: *Nahan tawa* Okay. which room are you staying?
Muthia: 32
Staff: I'll be there soon then
Muthia: Thank You~ Xiexie
Hahahah asli geblek bener lo Muuuut~~~
Ona cuma bisa ngakak dengerin cerita kedodolan gue. Hahahaha
Setelah semuanya beres, kita pun menuju lobby. Kita juga pamit ke salah satu roommate, orang Philipine. Kebetulan tadi sembari menunggu Ona selesai mandi, gue sempet ngobrol sama dia. Dia ternyata suka banget sama Indonesia. Woowww orang luar aja sebegitu cintanya sama Indonesia. Kita jangan mau kalah ya!!!
Di lobby Hostel, sebelum check out, kita sarapan dulu. Suka banget lah sama Hostel ini. Walaupun budget Hostel, tapi hospitality nya ga kalah sama Hotel-Hotel bagus. Sarapan pun juga tersedia walau cuma roti-rotian dan minuman (kopi/teh/jus).
Semacam kurang lama bermalam di Hostel ini. Mungkin lain kali harus kesini lagi.
UINN TRAVEL HOSTEL - Perfect Hostel for Budget Traveller
Setelah officially Check Out, kita melanjutkan perjalanan. Yeaaaay saatnya keliling Taipei.
DESTINATION: TAIPEI MAIN STATION (M3)
HOW TO GET THERE:
- Cross the road and take bus no. 262 (In Front of UINN Travel Hostel)
- Get off at Taipei Main Station (TMS)
- Fare : 30 NTD
Rute Bus 262 |
Mo kemana neng? |
Mesin tap kartu iCash / Easy card |
Pemandangan dari dalem Bus. Kebetulan berdiri di samping Pak Supir |
Tujuan pertama kita adalah TMS. Di sini kita akan menitipkan barang-barang di coin locker yang terdapat di dekat exit M3.
Harga sewa locker bervariasi tergantung ukuran. Gue memilih locker kecil karena memang barangnya sedikit.
Untuk locker kecil, sewa per jamnya adalah 10 NTD. Di awal cukup memasukkan koin 10 NTD. Nanti jika ternyata lebih dari 1 jam, kekurangan biaya akan dibebankan saat membuka locker.
Yeaaay sudah tidak ada beban. Saatnya benar-benar menjelajaaaaaah~
Eh...kok Yicam ga ada? Astagaaaaa ketinggalan di locker.
Gegara hal ini, gue pun kembali berlari ke locker sementara Ona menunggu di platform. Bisa-bisanya meninggalkan Yicam padahal hari ini kita harus ke spot spot wajib which is foto pun harus diabadikan sekece mungkin.
Lagi dan lagi mengingat waktu siang yang lebih singkat daripada malam hari, akhirnya rencana ke Yehliu Geopark pun dibatalkan. Pertimbangannya adalah destinasi jauh dan di luar Taipei. Belum lagi nanti ditambah estimasi waktu buat nyasar walaupun sudah direncanakan sematang dan sedetail mungkin. Daripada nanti Yehliu gagal karena nyasar, trus yang dalam kota juga gagal karena sudah malam, jadi kita putuskan untuk memangkas rencana ke Yehliu. Nanti juga bisa balik kesini lagi kan? *pray hard*
So don't worry be happy.
DESTINATION: CHIANG KAI SEK MEMORIAL HALL
HOW TO GET THERE:
- Take MRT (Red Line) and get off at Chiang Kai Sek (CKS) Station Exit 5
- Turn right and you will find the famous Chiang Kai Sek Memorial Hall
- Admission: Free
- Opening Hours: 9:00 - 18:00
Kayaknya hanya gue yang terlalu girang di trip kali ini. Keluar stasiun aja bahagianya luar biasa.
Di sekitaran CKS Memorial Hall ini, banyak anak sekolah yang latihan dance ataupun teater. Kita berdua menyempatkan diri untuk menonton sekilas proses latihan mereka sebelum benar-benar memasuki kawasan CKS Memorial Hall.
Seru juga liatin anak sekolahan latihan buat pentas. Tapi akan lebih seru lagi kalau bisa selfie di depan landmark-nya CKS Memorial Hall.
Assaaaaaaaaa~~ another dream destination unlocked.
Ga peduli dingin ataupun angin, semangat buat foto tetap berapi-api.
Hahahaha ini kacamata apa kacamuka? |
Anw, cuaca di Taipei saat itu kayak pas gue ke Jeju. Panas tapi dingin. Dingin tapi panas. Maksudnya cerah dan ada matahari, tapi juga windy at the same time. Complicated dah. Serba salah mau buka jaket atau gak.
Sekitar pukul 11-an, kita beralih ke lokasi pemotretan berikutnya.
DESTINATION: SUN YAT SEN MEMORIAL PARK
HOW TO GET THERE:
- Take MRT (Blue Line) and get off at Sun Yat Sen Station Exit 3
- Walk straight about 300 meters and Sun Yat Sen Memorial Park is on your right.
- Admission: Free
- Opening Hours: 9:00 - 18:00
Sesampainya di Sun Yat Sen Memorial Park, gue dikejutkan dengan view yang superb menakjubkan. Ternyata di sinilah orang-orang berfoto dengan background Taipei 101 (full body).
Gegara view tersebut, nyaris Sun Yat Sen Memorial Hall nya terlupakan. Di sini kita benar-benar menghabiskan waktu untuk berkreasi dengan latar belakang salah satu tower tertinggi di dunia. (Red: Semenjak 2007, Taipei 101 tergantikan posisinya oleh Burj Khalifah Dubai)
Tadinya setelah dari sini, kita berencana ke Taipei 101 lagi untuk melihat versi siang dan naik ke observatorynya. Namun, karena sudah dapat foto cantik yang berlatar belakang Taipei 101 dan duit yang menipis (baca: kalau Ona duitnya udah abis karena kalap di Ximending xD), akhirnya kita skip bagian tersebut.
Dari sini, kita langsung menuju Taipei Grand Mosque. Untuk menunaikan sholat Jamak Zuhur Ashar serta mencari makan siang di sekitaran mesjid. Katanya banyak makanan halal di sekitaran sana.
DESTINATION: TAIPEI GRAND MOSQUE
HOW TO GET THERE:
- Take MRT (Red Line) and get off at Daan Park Station Exit 2
- Walk straight about 300 meters
- Turn left and walk along the street about 10-15 minutes
- Crossing the road and turn left to Mosque
Masya Allaaaaah.
Walaupun minoritas muslim, tapi Mesjid tetap berdiri megah di negara ini.
Sebelum menunaikan sholat, kita makan siang di restoran sekitaran Mesjid terlebih dahulu. Jauh-jauh ke Taipei yang dimakan tetep masakan Indonesia. Emang ya yang halal tiada duanya.
Makanan di resto ini harganya sekitar 150 - 200 NTD atau berkisar 70 - 100 ribu rupiah.
Mengingat sulit menemukan makanan yang halal, kita berdua pun berinisiatif untuk membungkus makanan untuk bekal makan malam.
Perut kenyang hati pun senang. Dengan bahagia, kita masuk ke Mesjid menunaikan sholat Zuhur dan Ashar. Setelah sholat, ga cuma hati yang bahagia, tetapi bathin pun jadi tentram serta siap untuk kembali melanjutkan perjalanan.
DESTINATION: DAAN PARK
HOW TO GET THERE:
- Take MRT (Red Line) and get off at Daan Park Station Exit 2
- Or by walking from Taipei Grand Mosque
Daan Park ini berada tepat di depan Taipei Grand Mosque. Tinggal menyebrang jalan maka kita akan sampai di taman ini. Banyak sekali aktivitas yang bisa dilakukan di taman ini. Mulai dari piknik bersama teman atau keluarga, ada juga yang busking atau unjuk kebolehan, bahkan ada segerombolan bapak-bapak nyaris kakek-kakek yang sedang latihan marching band.
Hihihi lucu ya ada kakek-kakek yang latihan marching band.
Banyaknya aktivitas di taman ini, tentunya juga didukung oleh kebersihan lingkungan taman itu sendiri. Lagi-lagi kalian pasti tak menyangka kalau Taiwan sebegitu bersihnya. Pokoknya buang deh jauh-jauh pikiran jelek tentang Taiwan. Taiwan ga seperti yang kalian bayangkan. Gue jamin kalau kesini pasti bakal jatuh cinta sama negaranya.
Ya mungkin kalian ga perlu percaya apa yang gue bilang sih. Lebih baik kalau dibuktikan dengan mata kepala sendiri daripada hanya mendengar omongan jelek orang lain apalagi itu dari orang yang belum pernah ke Taiwan.
Puas berkeliling, kita pun menuju stasiun MRT terdekat yaitu Daan Park. Tujuan kali ini adalah Longshan Temple.
DESTINATION: LONGSHAN TEMPLE
HOW TO GET THERE:
- Take MRT (Blue Line) and get off at Longshan Temple Station
Longshan temple merupakan kuil tertua di Taiwan. Walau masih berfungsi sebagai tempat ibadah, kuil ini juga tetap terbuka untuk para wisatawan yang ingin berkunjung ataupun sekedar berfoto secara cuma-cuma.
Kebetulan saat kita kesana Longshan Temple ini dipenuhi oleh orang yang sedang berdoa. Asap dupanya membuat niat kita urung untuk masuk ke dalamnya. Jadi kita cuma berfoto di depan saja.
Fyi, di sepanjang jalan menuju Longshan Temple dipenuhi oleh toko-toko snack dan perhiasan kayak batu giok dan kawan-kawan. Karena ragu akan kehalalan snacknya ditambah lagi posisi yang di sekitaran temple, gue pun ujung-ujungnya ga beli apa-apa. *Banyak alesan lu Mut. Bilang aja ga ada duit xDD*
Tak terasa malam pun menjelang. Akhirnya semua mandatory spot di kota Taipei berhasil dikunjungi. Walau ga jadi ke Yehliu, tapi itu tidak membuat gue berkecil hati. Mungkin biar jadi alesan untuk kembali lagi ke kampung gege gege F4 ini. Hihihihi.
Dari Longshan, kita menuju ke TMS untuk mengambil barang-barang yang ada di locker serta melanjutkan perjalanan dengan Airport Metro ke Taoyuan International Airport. Untuk ke airport, kita tak perlu membeli tiket lagi karena sudah dicover oleh Joint Ticket yang telah dibeli di awal.
Sekitar pukul 19:30, kita sudah sampai di airport. Sementara menunggu counter check in untuk penerbangan kita dibuka, terlebih dahulu mari mengisi perut dan mengisi semua baterai gadget.
Maksud hati juga sekalian mau sholat, ternyata prayer room ada di area gate.
Btw, kok udah ke airport aja sih?
Yuhuuu~ soalnya malam ini kita akan lanjut terbang ke Tokyoooooo~~~
(Pasti ga baca postingan awal deeeeh. Klik Petualangan 288 Jam di Taiwan, Jepang, Korea )
Check in done.
Imigration done.
Yang belum adalah Sholat. Untunglah prayer room berada di depan gate kita, dekat B3
PRAYER ROOM TAOYUAN AIRPORT
- Departure Gate B3 Terminal 1
Kirain ini adalah mushola ternyata literally prayer room. Bisa digunakan oleh penganut agama lain juga, namun ruangannya dibedakan sih.
Setelah masuk, ternyata gue ga menemukan tanda-tanda tempat untuk berwudhu. Akhirnya gue pun sholat hanya berbekal tayamum.
Bagi yang cewek, bawalah mukenah sendiri karena di sini tidak disediakan mukenah. Bener-bener cuma ruangan dan sajadah.
FLIGHT GATE
Malam semakin larut, mata juga mulai mengantuk. Masih belum ada panggilan untuk flight menuju Tokyo. Sementara menunggu, kita tidur-tidur ayam di kursi.
Akhirnya panggilan yang ditunggu-tunggu pun datang. Kita masuk ke pesawat Tiger Taiwan. Gue sengaja memilih penerbangan malam agar hemat biaya penginapan.
Untuk panduan booking online, bisa kunjungi link berikut:
Pengalaman Beli Online Tiket Tiger Taiwan
See you again, Taipei~
I'm really in love with you.
Semuanya diluar apa yang menjadi stereotip orang-orang.
Akhirnya gue bisa membuktikan kalau Taiwan bersih, rapi, on time, dan worth visiting.
Waaaaaah masih ga nyangka akhirnya bisa menginjakkan kaki di Taiwan. Ternyata mimpi itu benar-benar bisa terwujud. Tentu saja harus disertai dengan doa, rencana, dan usaha.
Dream doesn't work unless you do!!! Yet dreaming without planning will remain a wish.
Kalau kata penulis favorit gue, Andrea Hirata:
"Bermimpiah karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpimu"
-Sang Pemimpi-
dan
"Tanpa mimpi orang seperti kita akan mati..."
- Sang Pemimpi (Arai) -
Gue bermimpi jauuuuuh sebelum Andrea Hirata mengumandangkan kata-kata sakti tersebut. Namun, kata-kata itulah yang membuat gue semakin yakin dan optimis kalau suatu hari Tuhan pasti mewujudkannya.
Jangan takut bermimpi!
Kalau lo ga punya mimpi berarti ga ada hal yang lo pengen kejar dan wujudin dalam hidup ini~
So DARE TO DREAM.
See you again, Taiwan.
Hello, Tokyo~~~ Ogenki desukaaaaaa??
Yups~ Cerita masih berlanjut. Nantikan kelanjutannya. Coming soon~
Next story: Day 4: Tokyo, Japanglish, dan Onigiri
Cheers,
Muthia
No comments:
Post a Comment