Willer Bus yang gue naiki berhenti. Gue kebangun dengan nyawa yang belum terkumpul dan mikir ini adalah rest area. Ternyata gue salah. Kita udah sampai di Kyoto. Wooow 7 jam bener-bener ga berasa sama sekali. Antara Willer Bus yang terlalu nyaman atau memang badan yang lelah banget sehingga bisa tidur super pulas di perjalanan.
Tak semua
penumpang turun. Hanya yang tujuan Gion-Shijo (Kyoto) karena bus masih akan melanjutkan
perjalanan ke Osaka. Gue dan Ona pun mengambil barang di bagasi sembari tak lupa
mengucapkan mantra wajib, “Arigatou”, kepada petugasnya.
Bus pun
berlalu. Tinggallah kita yang menggigil kedinginan membawa barang-barang. Pas diliat di
HP, Omigoooosh~ ternyata 9 derajat Celcius. Kita langsung berjalan ke stasiun
demi menghangatkan
badan. Karena belum mandi dari kemaren, hal yang pertama yang dicari adalah
toilet. Bukan buat mandi sih, tapi buat lap-lap badan dan ganti baju.
“Aku
belum mandi Tak Tun Tuang~ Tak Tun Tuang.
Tapi
masih wangi juga Tak Tun Tuang~ Tak Tun Tuang~”
Hahahahah
Selesai
beberes kita langsung cus ke Kyoto Station untuk menitipkan barang di loker.
Kenapa memilih
Kyoto Station? Karena dari sanalah nanti kita naik Shinkansen menuju Osaka.
Jadi selesai
muter-muter Kyoto, ambil barang di stasiun dan bisa langsung ke Osaka tanpa
bolak-balik.
DESTINATION: KYOTO STATION
HOW TO GET THERE:
- Take Subway from Gion Shijo to Tofukuji (Keihan Line)
- Then from Tofokuji, take train to Kyoto Station (JR Line)
Selama di Jepang kalian bisa andalkan Google Maps untuk mencari rute dan jalur kereta. Dan jika
tidak membeli / menyewa paket internet / wifi router, untuk solusinya silakan
baca artikel
berikut:
“Bertahan
di Jepang Tanpa Paket Roaming ataupun Sewa Wifi Router”
KOIN LOKER KYOTO STATION
Kyoto
Station adalah salah satu stasiun besar di Jepang. Kalian tak perlu khawatir
mau menitipkan
barang dimana karena banyak sekali koin loker di stasiun ini. Kebetulan karna kereta
yang kita naiki dari Tofukuji berhenti di Platform 8-9, maka kita menitipkan
barang-barang di
loker sekitaran platform ini.
Harga: 300-500 JPY tergantung ukuran untuk sekali buka.
Beban
sudah dititipin. Saatnya bertebaran di muka bumiiiii~
Tujuan
pertama kita tak lain dan tak bukan adalah Fushimi Inari Shrine.
DESTINATION: FUSHIMI INARI SHRINE
HOW TO GET THERE:
- Take JR Nara Line to Inari Station (Platform 8-10)
- Fare: 140 JPY
Untuk
transportasinya, gue pakai PASMO (top up-able) yang udah dibeli di Tokyo.
Alternatif lain
sebenernya bisa pakai Kansai True Pass yang mengcover Kansai area (Osaka,
Kyoto, Nara,
Kobe). Namun kembali lagi ke tujuan dan lama kita stay di daerah tersebut.
Karena gue cuma 3
hari di Kansai area dan itupun sehari dihabiskan di USJ, setelah perhitungan
yang matang
akhirnya gue memilih menggunakan PASMO untuk JR Line dikolaborasikan dengan Osaka Eco
Card (800 JPY) untuk unlimited ride subway di Osaka.
Okeee
mari melanjutkan perjalanan.
Sembari
menunggu kereta, gue mengisi perut dengan Onigiri tercinta yang udah dibeli di Sevel
yang ada di Kyoto Station. Tak lupa selalu berteman dengan susu.
Anyway hanya butuh 10 menit untuk menuju Fushimi Inari dari Kyoto Station. Keluar stasiun kita langsung disuguhi dengan Torii (Gerbang) khas Jepang yang berwarna Orange sebagai pintu masuk Fushimi Inari Shrine.
Lagi
asyik foto-foto malah disamperin Senpai-Senpai yang bisa bahasa melayu.
Ujug-ujug minta
tolong fotoin dia dan cewenya. Mumpung dia minta fotoin, sekalian aja gue
bilang kalau
kita berdua mau difotoin juga.
Yeaaaay~
ini dia hasilnya:
Ga mau
terfokus di gerbang doang, kita pun masuk ke area Fushimi Inari yang lumayan
luas. Tujuan
utamanya adalah mencari jejeran Torii, spot foto wajib para wisatawan.
Cajaaaaaaan~
akhirnyaaa ketemuuu. Tapi gue terpisah sama Ona saking ramenya pengunjung.
Untuuung aja ketemu lagi sama Senpai yang tadi di gerbang. Tanpa malu-malu, hmmm ga
tau malu sih lebih tepatnya, gue minta tolong dia buat fotoin gue.
Arigatou
Senpai~ Hihihihi
Gue
janjian ketemuan sama Ona di bagian depan Fushimi Inari. Cukup lama menunggu namun dia
ga muncul-muncul. Gue memutuskan untuk mencari ke arah toko souvenir. Kali aja Ona
nyangkut di sana. Soalnya anaknya shopaholic banget. Ga bisa ga singgah di toko yang dia
temui. Sesuai dugaan, ternyata beneran lagi belanja-belanji di salah satu toko souvenir.
Kalau kalian liburan ke Jepang, sebaiknya beli souvenir atau oleh-oleh di toko
yang ada di tempat
wisata karena akan sangat susah untuk menemukan toko souvenir di luar tempat wisata di
Jepang.
Puas
mengitari Inari, kita lanjut ke Arashiyama.
DESTINATION: ARASHIYAMA BAMBOO GROVE
HOW TO GET THERE:
- Take train back to Kyoto Station
- Then at Kyoto Station, transfer to JR San-In Line bound for Saga-Arashiyama Station (Platform 31-33)
Sebelum
meninggalkan Inari, kita tak lupa jajan di Family Mart. Beli apalagi kalau
bukan Onigiri
dan minuman.
Barulah
kemudian masuk ke stasiun. Sempat bingung gimana rute ke Arashiyama karna kertas
contekan ketinggalan di dalam loker. Akhirnya memutuskan untuk bertanya ke
petugas di Inari
Station. Dia pun memberikan selembar kertas yang isinya cara menuju Saga-Arashiyama
Station.
Lucu juga ya~ petugasnya udah siap sedia kertas yang berisi rute
kereta.
Arigatou
Pak Petugaaas~
Ternyata
memakan waktu cukup lama untuk ke Arashiyama dari Kyoto Station. Gue sampai ngantuk
di kereta. Tak seperti Fushimi Inari yang tepat berada di seberang stasiun, Arashiyama
ini mengharuskan kita untuk berjalan sekitar 20 menit untuk sampai di lokasi. Tapi ga
usah khawatir dan lelah duluan karena suasana jalanannya bener-bener Jepang banget.
Biar
sisanya foto yang berbicara.
Setelah
ratusan langkah akhirnya kita tiba di lokasi. Oh Damn. Jejeran bambu yang
dicari ternyata
banyak yang rubuh gegara taifun yang baru-baru ini menyerang Jepang. Hadeeeeeh nasiiiib
nasiiiiiiiib.
Kecewa
akan hal itu, gue dan Ona pun langsung bertolak menuju stasiun. Namun, karena cacing
udah miskol miskol, kita singgah sebentar untuk mengisi perut. Kesian euy cuma dikasih
Onigiri mulu. Naaaaaah
mumpung di Jepang kali ini kita mau nyobain Takoyaki. Pas ditanya disana sih ga mengandung
pork. Tapi setelah baca-baca kayaknya minyaknya mengandung pork deh.
Ya Allah
ampuni Baim Ya Allah~
Untuk
harganya 600 JPY isi 5
Gilingan
yes. Takoyaki isi 5 doang harganya 75rebu. Jepang emang super mahal gila.
Ini
makanan lainnya yang kita beli. Ga tau namanya apa tapi ini kepiting. Harganya
juga sama 600
JPY. >.<
Perut
kenyang hati pun senang. Kita lanjut jalan menuju stasiun. Tujuan kali ini
adalah makan siang di
sekitaran Kyoto Station sekalian sightseeing Kyoto Tower.
DESTINATION: KYOTO TOWER
HOW TO GET THERE:
- Take train to Kyoto Station
- Then take Central Exit
Kali ini
kita mau nyari makanan yang proper buat makan siang. Gila cuy belum ada makan yang bisa
disebut beneran makan semenjak menginjakkan kaki di Negeri Matahari Terbit ini. Dengan
mengandalkan google maps, kita mencari lokasi resto rekomendasi dari teman Ona.
Kita
berjalan, berjalan, dan berjalan sampai perut yang tadinya udah kenyang karena
takoyaki laper
lagi. Ditambah pula cuaca saat itu masih sangat dingin menusuk tulang. Tak cukup
dengan Gmaps, kita berdua juga bertanya ke orang-orang yang kita temui di jalan. Tapi
sayangnya ga ada yang tau. Dengan perasaan kecewa, kita kembali berjalan ke
Kyoto Station.
Berharap di foodcourt yang terletak di Basement-nya ada makanan yang bisa dimakan.
Lagi dan lagi harapan itu sirna. Semuanya rata-rata mengandung pork. Terpaksalah kita
kembali membeli Onigiri di Family Mart.
Oya harga
satu Onigiri adalah 130-150 JPY. Biasanya kalau gue belinya plus susu. Jadi
pasti slalu
jajan di Family Mart = 250 JPY atau sekitar Rp 30.000.
Sesampai di Family Mart, gue ga menemukan Onigiri yang biasa dibeli. Ternyata bungkus Onigiri di sini beda. Bingung dah nyari yang mana yang rasa
“Sarumong” (Salmon).
Jadinya harus komunikasi ala tarzan lagi sama ibu-ibu kasir.
Muthia:
Sarumong? *sambil liatin onigiri
Kasir:
Iie (No in Japanese). Ebi Mayo.
Muthia:
*ngangguk-ngangguk tanda mau beli*
Buat yang masih galau traveling ke negara yang ga berbahasa Inggris karena
takut terkendala
bahasa, ga usah terlalu dipusingin deh. Liat aja gue. Ga bisa bahasa Jepang
tapi survive
aja tuh di sana. Selama ada yang namanya bahasa tubuh, semuanya akan aman.
Sehabis
dari Family Mart, kita ambil barang di loker. Lalu cus menuju Shinkansen Track.
SHINKANSEN KYOTO-OSAKA
HOW TO GET THERE:
- Take train to Kyoto Station
- Then take Platform No 13-14
Ga afdhol
rasanya udah ke Jepang tapi belum nyobain Shinkansen. Hal inilah yang membuat gue
berdua sengaja naik Shinkansen dari Kyoto ke Osaka (Jalur paling pendek which
is harga paling
murah). Untuk yang ga beli JR Pass, sebenarnya lebih murah kalau naik Subway sih. Namun karena alesan awal pengen nyobain yaudah kita pilih Shinkansen.
Kita berjalan menuju Shinkansen Track. Semuanya terlihat jelas di papan petunjuk arah.
Tiket Shinkansen bisa dibeli di counter ataupun Vending Machine. Karena udah lelah dan ga mau ribet, kita serahin ke petugas yang ada di counter.
Harga Tiket Non-Reserved Seat untuk Kyoto - Osaka adalah 1420 JPY.
Saat membeli ini, kita diminta untuk menunjukkan IC Card yang kita punya (PASMO). Trus PASMO kita berdua semacam di setting di mesinnya.
Bagi yang ga beli JR PASS, kalau mau membeli tiket Shinkansen, kayaknya juga harus punya IC Card (PASMO, SUICA, ICOCA, dll. Soalnya pas masuk, ga hanya masukin tiket Shinkansen, tapi juga harus tap IC Card yang kita punya di gate.
Berhubung yang gue beli adalah Non-Reserved seat (tempat duduknya siapa cepat dia dapat), maka gue hanya diperbolehkan naik di gerbong 1-3. Gerbong ini adalah gerbong khusus Non-Reserved Seat.
Super excited pas Shinkansennya dateng. Gue dan Ona pun mencari tempat duduk yang kosong. Untunglah saat itu penumpangnya ga terlalu ramai. Jadi semuanya kebagian tempat duduk.
Baru aja mau merasakan kenyamanan Shinkansen, ternyata sudah ada informasi kalau sesaat lagi kereta akan berhenti di Shin-Osaka. Gilaaaaaaaaa~~~ secepat ituuu??
Kita pun bersiap-siap turun. Takut ntar dibawa lanjut sama Shinkansennya.
Waaaaah ga nyangka Shinkansen secepat dan sekeren itu. Ga nyesel deh beli tiket ketengan walau cuma buat nyobain duduk bentar.
SHIN-IMAMIYA HOTEL
HOW TO GET THERE:
- Take Subway to Dobutsuen-mae Station (Midosuji Line) (Exit 3)
- Walk along the street until you find Shin Imamiya Hotel on your right
- or
- Take JR train to Shin Imamiya Station.
- Then go to exit. Hotel will be on your left
Dari Shin-Osaka, untuk menuju Hotel, lebih enak naik subway.
Tadinya saat masih merancang Itinerary gue super bingung banget. Kalau udah turun dari Shinkansen gue harus kemana? Itu stasiun Shinkansen sama subway beda atau gimana sih?
Ternyata sangat gampang. Ga usah khawatir karena Stasiun Shinkansen, JR, Subway saling terintegrasi satu sama lain. Ditambah lagi papan petunjuk arah yang super duper informatif.
Untuk naik subway di Osaka, kita membeli One Day Pass Eco Card di Vending Machine. Kartu ini sangat sakti karna bisa mengcover unlimited ride untuk subway.
Kenapa beli ini? Padahal udah sore nyampe di Osaka.
Soalnya setelah dihitung total destinasi yang akan dituju, lebih ekonomis pakai ini daripada harus pake PASMO. Sekali jalan di Jepang bisa ngabisin rata-rata 230 JPY.
Anyway dari Shin-Osaka ke Dobutsuen-mae ditempuh dalam waktut 20 menit. Lebih lama dari naik Shinkansen Kyoto-Osaka ye? xDD
Saat sampai di Dobutsuen-mae, kita berdua bingung harus keluar dari exit yang mana. Soalnya ga ada info gimana cara ke Shin Imamiya Hotel kalau turun di Dobutsuen-mae. Cuma dibilang stasiunnya doang. Gue pun maju untuk bertanya ke bapak petugas stasiun.
Muthia: Konichiwa...Shin Imamiya Hotel? *sengaja ga pakai embel-embel do you know. Karena selama perjalanan ini, Orang Jepangnya bingung kalau ditanya panjang-panjang*
Petugas: ????? *pasang muka kebingungan*
Muthia: *baru inget kalau Jepang ga punya akhiran "L".
Hmmmmm Shin-Imamiya Hoteru? *dengan nada kurang yakin*
Petugas: AHAAAA~~ HOTERUUU~~ *kemudian menjelaskan dengan super antusias walau yang gue ngerti cuma Exit 3 nya hahahaha*
Ona: *menahan tawa gegara Hoteru*
Muthia: Arigato gozaimaaaaaaasu~ Arigatou gozaimaaaaaasu *sambil membungkukkan badan menunjukkan rasa hormat dan terima kasih yang mendalam*
HAHAHAHAHAH KOSA KATA JAPANGLISH BERTAMBAH SODARA-SODARA. HOTERU~~
Makasih banget buat bapak petugas stasiun Dobutsuen-mae. Kebaikan dan Hoteru-nya ga bakalan terlupakan seumur hidup kayaknya. Berkat dia akhirnya kita menemukan Shin Imamiya Hotel tanpa nyasar.
Sampai di Hotel, langsung check in. Kali ini petugasnya bisa bahasa inggris. Percakapan pun berjalan mulus. Kita pun di kasih kunci dan langsung menuju ke kamar. Kita dapet kamar di lantai 4, lantai khusus cewek. Love love love deh sama Hotel ini.
Kita booking kamar yang tipenya twin capsule. Kamarnya private karna isinya hanya kita berdua. Namun, kamar mandinya sharing sama penghuni kamar lain.
Rate per malam: 5500 JPY (Twin Capsule)
Untuk review lengkapnya, silakan klik link di bawah ini:
Saat check in di Hotel ini, kita juga dikasih masing-masing 1 kupon takoyaki. Kupon bisa dituker di warung takoyaki yang ada di depan Hotel. Buka dari jam 9:00 - 19:00 waktu setempat.
Mayan bangeeeet kan dapet jajanan gratis.
Karena belum Sholat Zuhur dan Ashar, gue pun langsung jamak setiba di kamar. Tak lupa abis itu mandi karena:
"Aku belum mandi dari kemaren Tak Tun Tuang Tak Tun Tuang~" xDD
Tadinya sehabis Check In dan bersih-bersih, jadwalnya adalah muter-muter kota Osaka. Termasuk ke Osaka Castle. Namun karena suhu yang luar biasa dingin dan siang yang singkat, jadinya ditunda dulu. Baru keluar lagi abis Maghrib. Padahal baru 16:30, tapi udah gelap banget.
Destinasi malam ini adalah tempat kesukaan Ona alias tempat shopping.
SHINSHAIBASI-SUJI SHOPPING CENTRE
HOW TO GET THERE:
- Take Subway to Shinshaibasi Station (Midosuji Line) (Exit 6)
Kalau gue sih tujuan kesini mau ngapain lagi kalo bukan beli Magnet Kulkas, pajangan, atau Kaos Oblong. Namun ternyata ini bukan tempat yang gue harapkan. Memang sih ini tempat belanja. Tapi bukan belanja gembel ini mah.
Yaelaaaaah nasiiib~
Sempet kecewa sama review orang-orang kalau disini bisa belanja murah. Ternyata belanjaan yang dimaksud adalah yang branded-branded. Barang branded emang gue lihat lebih murah di sini. Kayak adidas yang kalo gue lihat di Grand Indonesia 1,3 di Shinshaibasi ini bisa 900an. Ga tau juga apa itu harga normal atau emang lagi sale. Yang pasti karena udah kecewa, gue jadi ga berselera buat belanja di sana.
Beneran ga menemukan tempat jual souvenir sama sekali. Di bayangan gue, Shinshaibasi ini kayak Namdaemunnya Korea. Dimana-mana emang jual souvenir dan snack-snack khas negaranya.
Sembari menyusuri Shinshaibasi-suji yang super gede ini, ga sengaja nemu Starbucks. Harapan terakhir untuk beli Tumblernya. Dan ternyataaaaaaaaaaaaaaa adaaaaaaaaaaa.
Waaaah ternyata mahal juga ya. 2160 JPY. Namun, karena emang pengen beli tumbler Starbucks Jepang, jadi budget sudah ada. Pas mau bayar, eh ga sengaja liat kartunya yang kembaran sama tumbler. Gue pun tergoda untuk beli. Harganya 1000 JPY. >.<
Tapi ya entah kenapa total belanja gue tetep 2160 JPY. Saat itu gue emang bayarnya pakai Credit Card. Nah pas liat billing eh totalnya cuma 2160 JPY doang. Harusnya kan 3160 JPY ya. Alhamdulillaaaaaaah rejeki anak sholehah. Fufufufu
Sekian lama ngiterin Shinshaibashi, yang gue beli hanya Tumbler dan Sarung tangan daisho doang. Ona malah udah borong aja.
Karena rasa penasaran dan rasa tak terima kenapa ga ada yang jual souvenir buat oleh-oleh, gue pun ngajak Ona ke Tenjinbashi-suji. Kali aja Si Suji yang baru beda ama Suji yang ini.
TENJINBASHI-SUJI SHOPPING CENTRE
HOW TO GET THERE:
- Take Subway to Tenjinbashisuji 6 chome Station (Tanimachi Line) (Exit 8)
Dengan penuh harap menuju Tenjinbashi. Untuk exitnya gue tanya sama Bapak Petugas. Percakapan ini juga kocak.
Muthia: Sumimaseeen...Tenjinbashi suji? Souvenir?
Petugas: Exit 8 (Eight) *Alhamdulillah langsung ngerti. Tapi tangannya ngasih tau 4.* xDD
Muthia: Arigatoouuu gozaimaasu.
Oke...kita langsung ke exit 8. Mencoba percaya pada omongan daripada tangan bapaknya. Waaah ternyata benaaar Exit 8. Cumaaaaan...Ngek Ngoook~
Udah pada tutup. Sediiiih. Padahal baru jam 10.
DOTONBURI STREET
HOW TO GET THERE:
- Take Subway to Namba Station (Midosuji Line) (Exit 14)
Yaudah deh setelah muter bentar dan masih belum ketemu apa yang dicari, dan juga toko Little Osaka yang direkomendasiin temen gue juga udah tutup, terpaksa kita putuskan untuk balik ke Hotel. Besok kita akan nyoba peruntungan di sini kembali.
-つづく (tsudzuku / to be continued)-
Next story: Day 6: Back To Hogwarts After 19 Years - Universal Studio Japan
Cheers,
Muthia
No comments:
Post a Comment