UK Journey 1: Time Travel - Dari GMT+7 ke GMT

17 April 2019. 

Hari yang ditunggu-tunggu pun tiba. Eh, ini maksudnya bukan hari Pemilu lho.  

Tapi, penerbangan terjauh gue dalam sejarah akan terjadi. Ga cuma jauh namun juga melintasi zona waktu yang cukup signifikan. Kalau selama ini paling jauh cuma beda 2 jam dan itu pun waktunya lebih duluan, kali ini gue akan menembus waktu dimana di Jakarta orang-orang udah mau pulang kantor, gue baru akan beraktivitas. Yeaaaaay my kind of time travel   

Bismillah.

Tujuan muthiatheexplorer kali ini adalah Benua biru, yaitu Benua Eropa. Tepatnya United Kingdom of Great Britain. 

Untuk menuju kesini, karena menggunakan maskapai Etihad maka gue akan transit di Abu Dhabi, United Arab Emirates.

INFO PENTING:

- Pemegang passport Indonesia tidak perlu mengurus Visa Transit jika tidak berniat keluar area transit airport (which is tidak melewati imigrasi)

- Namun, jika ingin keluar airport untuk mengexplore kotanya, maka dibutuhkan Visa Transit. 

- Bagi pengunjung yang menggunakan maskapai Etihad, bisa mengurusnya langsung melalui web Etihad: UAE Visa 

 *info lebih lengkap bisa langsung kunjungi official web etihad

Oya penerbangan gue sih sebenernya bukan persis tanggal 17 April, tapi 18 April 00.30.  Karena kita maksimal disarankan harus sudah berada di airport 3 jam sebelum terbang, tentunya tanggal 17 April sudah harus jalan.

Dan taukah teman-teman gue berangkat ke airport jam berapa?

ABIS ASHAR. Sekitar pukul 16.00. Dan nyampe Bandara Soekarno-Hatta pukul 17.00   

Hahahahaha antara terlalu semangat atau lebay banget. 

Secret skill gue sama kayak babang Eddie Redmayne, british actor fave gue,

"I'll incredibly good at being early.I'm the person who gets to airport like a good four hours early. I just frickin' love an airport."   

So harap maklum ya. Hahaha

FLIGHT TO ABU DHABI

Pas nyampe airport, counter untuk check in aja belum buka. Hahaha It's okay, It's love. Daripada ketinggalan pesawat, mending menunggu, kan?

Saat check in, kita akan mendapatkan 2 boarding pass sekaligus. 

Pukul 23.30, penumpang dengan penerbangan EY 471 tujuan Abu Dhabi pun boarding. Passport dan Visa tujuan akhir pun dicek. 

Sesaat sesudah melewati petugas boarding pass, perasaan pun jadi campur aduk. Deg-degan, terharu, bahagia, excited, semuanya jadi satu. 

 

Gue pun melangkahkan kaki masuk ke dalam pesawat. Pesawat Etihad yang gue naikin ini memiliki formasi kursi untuk kelas ekonomi, 2-4-2. Sama seperti Airbus Garuda yang gue tumpangi saat ke Korea. Selain in flight-entertainment, di setiap kursi, juga telah tersedia bantal dan selimut.

 

Awalnya gue merasa "ooo mirip Airbusnya Garuda". Namun, setelah tau bahwa sisi lain remote yang ada di bawah screen merupakan joystick untuk main game yang ada di screen menunya langsung berubah pikiran. Etihad jauh lebih kece daripada garuda untuk masalah in-flight entertainment ini. Di sini bahkan juga tersedia colokan untuk charging HP. Ku jatuh cinta   

Penerbangan Jakarta - Abu Dhabi memakan waktu sekitar 9 jam 20 menit. Penerbangan ini ga begitu terasa karena midnight flight. Tinggal dibawa tidur aja. Hehehe maklum anaknya pelor banget. Nempel langsung molor.

Bagi yang susah tidur dalam perjalanan bisa banget nonton ataupun main game di In-Flight Entertainmentnya. Koleksi film dan gamenya banyak dan up to date.

Selain itu, Etihad juga punya In-Flight Wi-fi. Namun ini berbayar. Gue iseng mengecek ternyata harga untuk 30 MB adalah 5 USD.

Selama penerbangan, kita akan mendapatkan:

- 1 kali makan berat (ada pilihannya) + minum

- 2 kali snack + minum

- 1 kali coffee/tea time

Gue memilih Beef with Mashed Potato

Sok-sok an milih mashed potato. Beberapa jam kemudian, belum mendarat udah laper lagi. Hahaha. 

Ada satu yang gue sedihin di Etihad. Ga ada pilihan "Milk" untuk minumannya. Biasanya kalau naik pesawat yang ada makanannya, gue pasti pilihnya Susu. Selera bocah emang   

Di flight kali ini, gue ketemu orang yang dapat promo Traveloka juga. 

Mbanya:  Mau kemana Mba?

Muthiatheexplorer: London. Kalau mba kemana?

Mbanya: Turki. Visa UK bukannya susah ya?

Muthiatheexplorer: *mendadak curhat* Iya mba. Susah dan super detail. Trus mahal pula. 

(Baca juga: Pengalaman Visa UK)

Mbanya: Wah beda banget sama Turki. Cuma isi data diri trus bayar, ga sampe 5 menit jadi. Trus disananya juga murah banget. Hostel ada yang 100ribu. 

Oya selain Mba dan rombongan yang tujuannya Turki, sebagian besar penumpang merupakan jamaah umroh. Pemandangan yang satu ini semacam menyindir gue. 

"Kok Arab Saudi dilewatin doang?"

"Ke UK yang super jauh bisa, masa' umroh ga bisa?" 

*oke next Insya Allah Umroh + Turki.

Waktu demi waktu pun berlalu. Ga terasa gue udah berada di atas Colombo, Sri Lanka.

Tepat pukul 6.09 waktu Abu Dhabi, pesawat pun mendarat dengan mulus. Alhamdulillaaaah setengah perjalanan sudah terlewati dengan mulus dan tanpa ada turbulensi sedikit pun.

 

TRANSIT DI GMT+4

Durasi transit di Abu Dhabi lumayan lama yaitu 7 jam 50 menit. Gue sama Leli cuma explore airport doang. Keliling dari T1 sampai T3. 

Berhubung kita laper, jadilah sekalian mencari makanan. Gila sih harga makanan di negara Sultan emang ga cocok untuk sobat missqueen. Air mineralnya aja 8 AED (approx 30 ribu rupiah). Akhirnya kita beli Nasi Briyani di resto India T1.

Harga = 35 AED (Approx 140 ribu rupiah)

Nasi Briyani ini kita sharing berdua. Porsinya lumayan cukup untuk dimakan oleh 2 orang. Untuk air minum untungnya kita menemukan tap water yang tersembunyi di Mushola T1. Berkat keisengan keliling-keliling ga jelas.

Sehabis makan, kita pun lanjut ke T3 dimana flight ke London akan take off. 

Gate sudah dibuka, orang pun sudah ramai. Sebelum masuk ke gate, kita Sholat dulu di Mushola T3 yang terletak di dekat gate 36.

Barulah kemudian kembali ke gate. Gate 33.

Prosedur keamanan di Abu Dhabi tergolong ketat. Saat akan masuk gate, tas dan semua barang bawaan akan digeledah. Memastikan tidak ada barang yang berbahaya.

Semua barang elektronik termasuk HP akan dilap dengan cairan khusus oleh petugas sebelum dikembalikan ke pemiliknya.

Tips:

- Sebaiknya jangan bawa tentengan terlalu banyak. 

- Kalau membawa koper ke cabin, pastikan packingnya rapi ya. Biar ga malu saat dibuka

Gue dan Leli melewati prosedur ini dengan mulus. Bahkan sempet diajak ngobrol sama petugas yang memeriksa.

Petugas:  Indonesia?

Muthiatheexplorer: *dengan bangga* Yes we are. :)

Petugas:  Apa kabar?

Muthiatheexplorer: Hahaa baik.

Petugas:  So you are going to London? For study? How old are you? 17?

Duuuuuh bahagianyaaaaa. Masih dianggap muda.   Hahahaa walaupun gue tau itu hanya basa-basi tapi tetep aja artinya kita masih keliatan muda. #keukeuh

Tak terasa jam menunjukkan waktu boarding. Namun, jeng jeeeeeeng. Tetiba datanglah pengumuman bahwa penerbangan ke London mengalami delay untuk waktu yang belum ditentukan.

Ya Allaaaaaah. Padahal udah kebayang sampai di London, mau borong souvenir Harry Potter di Primark. Kalau delay begini mau nyampe London jam berapa? Ga delay aja mendaratnya bakal jam 18.00 GMT  

Terpaksa gue harus membuang harapan itu jauh-jauh. Penerbangan kami delay 2 jam. Artinya bakal mendarat pukul 20.00 GMT. Belum lagi parkir pesawatnya, keluar penumpang, imigrasi, nunggu koper, dan naik underground ke downtown. Wah sampe hotel bisa nyaris tengah malam nih. 

Yasudah lah ya. Mari kita bawa enjoy. Masih ada hari esok untuk belanja di Primark.  

Kita pun akhirnya boarding setelah nyaris lelah menunggu bersama om-om dan tante-tante bule. Yes, hawanya udah Inggris cuuuuy. British accent is in every single corner. Hampir ga ada orang Indonesia. Jangankan Indonesia, yang Asia aja bisa diitung dengan jari. 

Ga hanya itu yang bikin takjub. Pesawat yang bakal gue tumpangin pun luar biasa bikin komat-kamit "Masya Allah". Pesawatnya bertingkaaaaaaaaaat. Seumur-umur baru kali ini gue naik pesawat bertingkat. Hahaha norak. 

Masya Allaaaaah. Pesawat yang luar biasa gede ini bisa menerbangkan ratusan atau mungkin ribuan penumpang. Sungguh kadang gue amaze sendiri.

Kalau yang dari Jakarta, formasi tempat duduknya 2-4-2, kali ini 3-4-3. Dan ga hanya sekedar formasi yang berbeda, tapi luas kursi dan luas tempat kaki juga upgrade. Gokiiiiiiiiil. Sungguh lega dan nyaman bangeeeeet. Bahkan gue bisa bersila di atas kursinya saking luasnya. In-flight entertainmentnya pun lebih canggih. Literally touch screen. Kalau yang sebelumnya lebih ke "Push Screen"

Kali ini yang duduk di samping gue adalah om bule Inggris. Ganteng parah tapi mannernya ga banget. Kaki dinaikin ke tangan kursi di depan.  

Oke abaikan.

Saking kerennya nih pesawat, capek nunggu delay tadi pun tiba-tiba hilang. Tak lama setelah semua penumpang on board, pesawat pun mulai mengambil posisi untuk take off. Kita bisa menyaksikan live di In-Flight Entertainmentnya. Jadi walaupun ga window seat, tetep bisa menikmati pemandangan luar.

Penerbangan dari Abu Dhabi - London Heathrow memakan waktu lebih kurang 7 jam. Makanan yang didapat kurang lebih sama banyaknya dengan Jakarta - Abu Dhabi.

Chicken with Nasi Briyani

Selama di pesawat, 3 jam gue habiskan untuk nonton dan 4 jam untuk tidur. Kombinasi yang membuat penerbangan tidak berasa. Tau-tau udah mendarat aja di Heathrow.

KYAAAAAAAAAAAAA HITROOOOWWW  

Wooooowwwwwww sampe juga gue di LONDON. Gue di Inggris Ya Tuhaaaaaan.  

Dengan semangat, gue dan leli pun langsung menuju........... toilet pastinya. Hahahaha. Udah kebelet banget 7 jam ga pipis-pipis. Gue memang tipikal yang ga suka pipis di toilet pesawat. 

Sehabis dari toilet, barulah cus ke Imigrasi. Semua dokumen yang kira-kira bakal ditanyain, udah gue taro di kantong tas paling depan. 

Tibalah giliran gue untuk maju. Gue pun menyodorkan passport dan arrival card yang sudah diisi di pesawat.

Gue pun menyapa Pak Petugas.

Muthiatheexplorer: Hello, Sir *sambil ngasih passport dan arrival card*

Petugas: Hello. Are you traveling alone?

Muthiatheexplorer: No. I'm with my friend. *sambil nunjuk Leli yang ada di antrian

*Leli pun disuruh maju sekalian

Petugas:How long wil you stay in UK?

Muthiatheexplorer: 11 Days.

Petugas:  *sambil nyuruh fingerprint kemudian mencap passport* Ok. Welcome to London

Muthiatheexplorer: Thank you so much

YEAAAAAAAAAAAAAY OFFICIALLY ENTERED UK.

Prosesnya super duper lancar.

Kita langsung menuju ke bagian pengambilan bagasi. Tak lama menunggu, bagasi pun keluar.

Tips:

- Jangan lupa minta tempel stiker "Fragile" di bagasi. Biasanya keluarnya lebih diprioritaskan.

Dengan berakhirnya urusan bagasi, artinya saatnya kita meninggalkan airport menuju downtown London. Tujuan kita adalah Clink261 Hostel, dimana kita akan menginap selama di London. Tapi sebelum itu, kita harus beli Oyster Card terlebih dahulu.

Oyster Card ini adalah kartu e-money untuk transportasi selama di London. Untuk mendapatkannya bisa melalui ticketing machine yang ada di Underground Station. 

Untuk pemakaian awal, gue pilih top up 15 GBP. Jadi in total harga oyster card = 20 GBP karena ada deposit sebesar 5 GBP yang refundable.

Tak lupa selfie sukaesih

DOWNTOWN LONDON - CLINK261 Hostel

How to Get There:

• Take Underground from Heathrow Airport Terminal Station (Picadilly Line)
• Get off at King's Cross St Pancrass St
• Take exit King's Cross (National Rail). Icon national rail is like double arrow. Please refer to Oyster Card picture.
• Walk toward Euston Road (You can see "Five Guys" store on your left) 
• Just walk straight about 5 minutes until you find CLINK261 Hostel on your right. The hostel is next to Coop (Convenient Store)

Sesampai di Hostel, kita check in, bayar, dan taro barang. Saat itu waktu menunjukkan pukul 22.30 GMT. Berhubung udah malam banget, jadi kita keluar cuma untuk beli makan. Apalagi kalau bukan McD.


INFO:
- Harga Big Mac Meal = 4.91 GBP (approx 98ribu)

Fix berarti kita beneran udah di UK. Serba Mahal. 

Selesai makan kita pun balik ke Hostel dan istirahat karena udah lelah banget. Mungkin otak merasa ga jetlag. Tapi tubuh menentangnya. Jetlag banget. Gue rasa tubuh ini emacam bingung sekarang itu jam berapa.

Okay. Mari istirahat duluuuu. Besok kita sambung lagi cerita petualangan ini. Oya untuk review-review Hotel, nanti juga akan gue bikin di artikel yang terpisah.

Pantengin terus info-info penting dari muthiatheexplorer.com

Previous: Journey to UK - Persiapan Keliling United Kingdom
 
Next: Journey 2: London - Big Ben, Sekumpulan Scammer,  namun Muslim-Friendly

Cheers,

muthiatheexplorer