Setelah sekian bulan hiatus akhirnya ada mood lagi buat update blog ini. Untung belum ada sarang laba-laba.
Menyambung episode Liverpool, kali ini gue melanjutkan perjalanan ke kota Sheffield. As always, tiket sudah dibooking dari jauh-jauh hari biar murah.
Waktu itu dapet harga tiket kereta Liverpool - Sheffield 11.9 GBP
- Take train from Liverpool Railway Station
- Untuk informasi platform, bisa dilihat di papan informasi atau bertanya kepada petugas stasiun.
- Take 5 minute walk to Sheffield Interchange
- Take bus no 218 towards Bakewell
- Stop at Chatsworth House
- Fare = 7 GBP (all day long)
Berbekal baca-baca informasi dari Om Gugel, di Sheffield Interchange ini ada luggage storage. Tanpa pikir panjang, hal pertama yang kita lakukan adalah bertanya ke bagian informasi. Ternyata setelah kita konfirmasi, luggage storage di Sheffield sudah ditiadakan. Jadi ga ada pilihan lain terpaksa kita bawa-bawa koper ke Edensor.
Sembari menunggu bus, karena perut pun udah laper, jadi jajan dulu di sini. Jajan standar kayak toast, chips atau burger.
Untuk tiket bus, bisa langsung di beli ke drivernya. Sekalian tak lupa bilang kalau kita mau ke Edensor. Biar nanti diingetin kapan harus turun.
Perjalanan dari Sheffield Interchange menuju Chatsworth House memakan waktu 30 menit. Pemandangan selama di bus bener-bener indah. Udah ga ada gedung-gedung mewah. Yang ada hanyalah hamparan padang rumput hijau dan suasana pedesaan. Saking indahnya view selama di bus, perjalanan pun jadi tak terasa.
Kita pun turun di Chatsworth House. Masih setia dengan koper. Ga kebayang kalau harus geret-geret mengitari padang rumput. Alhamdulillah rejeki anak sholehah, kita melihat ada sign luggage storage di sebelah kafe di kawasan Chatsworth House. Dan yang lebih amazing lagi adalah gratis doooooong. Bayangin di UK yang toilet aja bayar, ternyata ada juga hal yang gratis. Kita dikasih koin oleh petugas cafe sebagai kunci loker. Fiuuuh leganya minta ampun. Bisa keliling tanpa beban.
Finally OMG I found that mighty Edensor. Setelah selama ini cuma mengintipnya dari buku. Bermimpi suatu hari kalau gue ke Inggris, pokoknya harus ke Edensor. Siapa sangka mimpi itu menjadi nyata. Salah satu bucket list akhirnya terceklis dengan indah.
Rasanya ga pengen pulang saking tenang, sepi, dan indah banget di Edensor ini. Leli pun kegirangan karna bisa mengabadikan foto sepuasnya tanpa ada orang lalu lalang.
Tapi berhubung jadwal kita padat dan nanti malam harus melanjutkan perjalanan ke kota yang baru, kita pun berinisiatif untuk balik dulu ke Sheffield. Takutnya di pedesaan gini susah transportnya. Kita pun balik ke Sheffield menaiki bus dengan nomor yang sama.
Hari sudah sore dan waktu itu hujan membasahi kota Sheffield. Dikarenakan belum sholat, kita pun berhenti di halte yang paling dekat dari Islamic Center. Hujan-hujan bukannya makan indomie malah geret koper mencari tempat sholat. Berbekal google maps, akhirnya ketemu juga Islamic Center yang dimaksud.
Awalnya kita agak bingung kok kayaknya ga ada orang. Ternyata saat itu jam belajar ngaji anak-anak. Memang bukan jam sholat. Namun kita tetep dikasih tumpangan buat menunaikan sholat jamak Zuhur dan Ashar. Guru ngajinya welcome banget.
Selesai sholat barulah tenang. Walau masih hujan, kita tetep semangat buat lanjut ke halte dan naik bus menuju stasiun. Dari sekian banyak bus yang lewat, bus yang ditunggu-tunggu tak kunjung datang. Akhirnya kita memutuskan untuk jalan santai aja ke Stasiun. Kalau liat dari google map katanya cuma 15 menit jalan kaki.
15 menit jalan kaki + koper = lumayan juga cuy
Begitulah perjalanan gue dan leli di Sheffield dan Edensor. Saatnya cus ke kota lain. Jangan bosen menunggu kelanjutan ceritanya ya. xoxo.
Previous: Journey 6: Liverpool - Birthplace of The Legend, The Beatles
Next: Journey 8: York - Kota Viking di Timur Laut Inggris
No comments:
Post a Comment